Senin 29 Aug 2016 02:45 WIB

Polisi Bantah Pastor Korban Penyerangan di Medan Alami Luka Berat

Anggota Brimob Polri melakukan penjagaan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di gereja tersebut di Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Anggota Brimob Polri melakukan penjagaan di halaman Gereja Katolik Stasi Santo Yosep pascaperistiwa teror bom di gereja tersebut di Medan, Sumatra Utara, Minggu (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto membantah laporan pastor yang menjadi korban insden percobaan bunuh diri mengalami luka berat.  Saat ini kondisi pastor dalam keadaan sehat.

"Saat ini kondisi pastor sehat dan selamat," kata Kombes Mardiaz, Ahad.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi atas insiden percobaan bunuh diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur Medan itu. Polisi telah mengamankan pelaku.

"Untuk pelaku berinisial IAH (18) sudah diamankan dan masyarakat agar tetap tenang," kata Mardiaz. 

a menyebutkan, motif pelaku yang mencoba menyerang pastor masih diselidiki petugas kepolisian. Kemudian, pelaku juga saat ini masih dalam pemeriksaan. "Masih menunggu pelaku sehat dulu, kebetulan mukanya babak belur, dan di bagian mulut susah untuk berkomunikasi," kata mantan Kapolres Mandailing Natal itu.

Sebelumnya, seorang pemuda menyerang pastor di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan dr Mansyur Medan dengan sebuah pisau sambil membawa tas yang diduga berisi bom, Ahad.

Baca juga,  Bom Bunuh Diri Meledak di Gereja Katolik Medan.

Pihak kepolisian mencatat hasil pemeriksaan akan adanya niat untuk membunuh seorang rohaniawan dalam serangan di Gereja Katolik tersebut. Pelaku berinisial IAH (18) masuk dan berpura-pura mengikuti misa di gereja tersebut.

Ketika pastor Albert S Pandiangan akan memberikan kotbah, pelaku mengejarnya hingga ke altar gereja.

Pelaku berupaya melukai pastor tersebut dengan pisau yang dibawanya, tetapi hanya mengenai bagian tangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement