Ahad 28 Aug 2016 17:37 WIB

Dampak Asap di Riau Mulai Pengaruhi Jarak Pandang

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nur Aini
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru, Riau, Ahad (11/10).
Foto: Antara
Kabut asap menyelimuti Pekanbaru, Riau, Ahad (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sebaran asap kebarakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau dan sekitarnya mulai mempengaruhi jarak pandang.

Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG Harry Tirto Djatmiko menginformasikan beberapa wilayah di Riau sudah merasakan dampak sebaran asap tebal pada Ahad (28/8) pukul 16.00 WIB.

"Dampak sebaran asap tebal di wilayah: Dumai, Bengkalis, Duri Kepulauan Meranti, Siak. Dan Asap tipis berdampak ke wilayah Kampas dan Pekanbaru," kata dia, Ahad (28/8).

Selain itu tingkat kepastian adanya hotspot atau titik api di wilayah Sumatra dan Riau juga masih terjadi. Pulau Sumatra memiliki lebih dari 50 persen level confident atau sebaran karhutla, sedangkan Riau memiliki lebih dari 70 persen level confident atau sebaran karhutla.

Di Sumatra Riau memiliki sebaran terbesar, dengan 36 sebaran karhutla. Sumatra Selatan enam karhutla, Bengkulu, Jambi masing-masing tiga sebaran karhutla, dan Sumatra Barat dua karhutla.

Tingkat jarak pandang per Ahad (28/8) pukul 16.00 WIB, Pekanbaru memiliki jarak pandang enam kilometer, Rengat memiliki jarak pandang delapan kilometer. Sedangkan dua daerah di Riau jarak pandang tertutup asap, Dumai jarak pandang hanya satu kilometer dan Pelalawan hanya berjarak pandang tiga kilometer.

Hary juga menginformasikan sebaran asap yang sebelumnya sempat dirasakan masyarakat di Singapura, saat ini kondisinya mulai berkurang dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement