Sabtu 27 Aug 2016 17:07 WIB

Madiun Kembangkan 11 Desa Wisata

Red: Nur Aini
Warga mengikuti Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/12).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warga mengikuti Grebeg Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, akan mengembangkan setidaknya 11 desa sebagai desa wisata guna menarik wisatawan berkunjung ke daerahnya.

"Terdapat 11 desa yang telah disurvei layak dikembangkan sebagai desa wisata," ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun Sawung Rehtomo di Madiun, Sabtu (27/8).

Ke-11 desa tersebut adalah Brumbun, Kecamatan Wungu; Kresek, Kecamatan Wungu; Segulung, Kecamatan Dagangan; Dolopo, Kecamatan Dolopo; Durenan, Kecamatan Gemarang. Kemudian Desa Kare, Kecamatan Kare; Batok, Kecamatan Gemarang; Tawangrejo, Kecamatan Gemarang; Gunungsari, Kecamatan Madiun; Pilangrejo, Kecamatan Wungu; dan Mruwak, Kecamatan Dagangan. Sedangkan, Kabupaten Madiun terdapat 206 desa dan delapan kelurahan.

Menurut Sawung, konsep desa wisata adalah menonjolkan potensi yang ada di masing-masing desa untuk dijual ke wisatawan. Potensi yang ada di antaranya, pemandangan indah desa di lereng Gunung Wilis, potensi buah asli desa setempat, hingga kebudayaan unik masyarakat desa.

Ia mencontohkan, di Desa Brumbun, Kecamatan Wungu, wisatawan diajak berpetualang menyusuri keindahan sungai yang berada di lereng Gunung Wilis. Kemudian, desa-desa di Kecamatan Kare yang menawarkan sensasi petik buah durian, dan desa lainnya yang menawarkan kerajinan batik dan budaya masyarakatnya.

Ia menjelaskan, pengembangan desa-desa wisata itu dilakukan sebagai bagian dari upaya membangun industri pariwisata di Kabupaten Madiun, baik pariwisata alam maupun adat kebiasaan warga desa. "Sebab wisata tersebut tidak hanya menjual keindahan alam yang ada, namun juga adat kebiasaan masyarakat di masing-masing desa," katanya.

Kepala Bidang Pariwisata Diskoperindagta Kabupaten Madiun, Isbani menambahkan, guna membangun desa wisata diperlukan kesadaran yang tinggi dari masyarakat masing-masing desa. "Desa wisata membutuhkan masyarakat yang sadar akan wisata. Karena itu, dengan melibatkan pemuda desa dan kepala desa terkait, Pemkab Madiun berupaya membentuk masyarakat yang sadar wisata," kata Isbani.

Pihaknya juga mengadakan studi banding ke desa wisata di daerah Yogyakarta bagi sejumlah anggota karang taruna, agar nantinya mereka menularkan ilmu pariwisatanya ke masyarakat desa masing-masing. Diharapkan dengan pengembangan desa wisata tersebut, semakin mendongkrak tingkat kunjungan wisata ke Kabupaten Madiun di tahun-tahun mendatang yang akhirnya berimbas pada pendapatan asli daerah (PAD) di bidang pariwisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement