Sabtu 27 Aug 2016 16:16 WIB

'Usia Perokok Pemula Semakin Muda'

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Andi Nur Aminah
Meningkatnya angka perokok di Asia diprediksi akan memicu naiknya angka penderita kanker paru.
Foto: Prayogi/Republika
Meningkatnya angka perokok di Asia diprediksi akan memicu naiknya angka penderita kanker paru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Indonesia, Anhari Achadi, mengungkapkan usia perokok pemula semakin muda. Karena itu, pihaknya menyarankan informasi bahaya rokok disampaikan di sekolah secara inklusif dengan mata pelajaran (mapel).

"Ada kecenderungan usia perokok pemula semakin muda. Saat ini, usia perokok pemula berkisar antara 10 tahun hingga 12 tahun. Lebih muda daripada sebelumnya yakni sekitar 14 tahun," ujar Anhari kepada Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (27/8).

Bahkan, lanjutnya, mulai banyak kasus kecanduan rokok yang dialami anak berusia di bawah 10 tahun. Pihaknya pun sepakat jika materi mengenai bahaya rokok disampaikan sejak dini di sekolah.

Jika tidak dapat diterapkan sebagai mapel secara eksplisit, Anhari menyarankan informasi disampaikan bersama mapel lain. Pola penyampaian materi rokok dapat diberikan secara inklusif oleh guru kelas, guru olahraga maupun guru mapel.

"Contohnya saat membahas tentang penyakit tidak menular, disisipi materi bahaya rokok. Penyampaian juga bisa diberikan oleh guru ilmu sosial, guru bimbingan konseling, guru biologi dan sebagainya," tutur Anhari. Dia juga menyatakan sepakat jika materi bahaya rokok diberikan sejak sekolah dasar (SD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement