REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah sampai saat ini belum bisa menekan harga sayur mayur dan bumbu-bumbuan. Apalagi di Bali, yang penduduk mayoritasnya beragama Hindu akan, pekan depan akan merayakan Galungan dan Kuningan, harga kebutuhan pokok juga ikut melambung.
"Kami terus memantau dan berusaha menstabilkan harga, agar kembali ke harga sebelumnya," kata Jarot Agung Iswahyudi dari Disperindag Kota Denpasar.
Kepada Republika.co.id, Jumat (26/8), Iswahyudi membenarkan bahwa harga bumbu-bumbuan masih belum bisa turun di bawah Rp 20.000. Agung berharap dalam waktu secepatnya harga kebutuhan pokok bisa kembali ke harga semula.
Sementara itu, dari pemantauan Republika.co.id di pasar sayur jalan Mahendradatta Denpasar, untuk harga bawang putih masih mencapai Rp 28.000. Begitu juga dengan bawang merah harganya masih di atas Rp 35.000.
"Memang masih mahal, apalagi menjelang hari raya Galungan, harga kebutuhan pokok tidak akan turun," kata Ketut Murda, pedagang sayur mayur bermobil di pasar Mahendradatta.
Pedagang sayur keliling di kawasan Pemecutan, Suprapto menyebutkan, dia menjual dagangan dengan harga sesuai harga beli di pasar. Kalau harga di pasar naik, dia menjual dagangannya juga lebih mahal. "Kalau harga di pasar turun, ya saya turunkan juga, biar pelanggan tidak merasa dibohongi," katanya.