Jumat 26 Aug 2016 18:00 WIB

Asap Riau Sudah Sampai Singapura

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Achmad Syalaby
Warga berusaha memadamkan api dengan menggunakan dahan pohon ketika terjadi kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/8).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Warga berusaha memadamkan api dengan menggunakan dahan pohon ketika terjadi kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Selasa (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabut asap akibat kebakaran lahan gambut di Provinsi Riau mulai memasuki Singapura pada Jumat (26/8). Hingga saat ini, luasan lahan gambut yang terbakar mencapai  60 hektare. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger, mengatakan kebakaran lahan gambut terjadi di Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Bengkalis. Dia menyebutkan, kebakaran telah berhasil dipadamkan pada Kamis. "Kemarin sudah berhasil kami padamkan dan tinggal proses pendinginan. Lalu hari ini muncul lagi. Memang kegiatan membakar lahan oleh warga masih terjadi," ujar Edwar ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (26/8) sore. 

Dia mengungkapkan, hingga Kamis, jumlah total lahan yang terbakar mencapai 60 hektare. Pihaknya belum dapat memastikan jumlah total lahan yang terbakar hingga Jumat. Menurut dia, pemerintah setempat telah berusaha maksimal memadamkan api di lahan gambut. Pemadaman dilakukan dengan water bombing dan menerjunkan tim gabungan Manggala Agni, BPBD dan TNI. 

Edwar memperkirakan, asap yang membumbung setelah proses pemadaman menjadi faktor pertama sebaran kabut asap. Sementara itu, kondisi angin kencang yang bertiup dari arah utara ke selatan menyebabkan sebaran kabut asap mulai mencapai Singapura. "Kedua kabupaten berada di pesisir utara Riau. Meski hujan masih turun , namun kondisi udara di Riau umumnya sangat kering," lanjut Edwar. 

Adapun kondisi udara secara umum di Riau dalam status baik. Hanya saja, kondisi kualitas udara di Kabupaten Bengkalis kini berstatus sedang menuju ke kurang sehat. Meski demikian hingga Jumat sore, BPBD Provinsi Riau belum menerima laporan adanya gangguan kegiatan masyarakat akibat sebaran kabut asap. Karena itu, Edwar mengimbau agar warga setempat menahan diri untuk tidak melakukan pembakaran lahan atau pembakaran apapun yang berpotensi merembet ke karhutla. 

Terpisah, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan ada puluhan titik panas (hotspot) yang terpantau di Riau pada Jumat. Pantauan satelit dari Lapan melaporkan ada 17 titik di Riau pada Jumat pagi.

Berdasarkan pantauan Posko Satgas Terpadu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau tercatat ada 67 hotspot di Riau dengan tingkat kepercayaan lebih dari 50 persen yaitu di Rokan Hilir 44, Bengkalis 17, Siak 4 dan Rokan Hulu 2 pada Jumat pagi. 

"Berdasarkan analisis sebaran hotspot, arah angin, sebaran asap dari satelit dan kualitas udara menunjukkan bahwa asap karhutla di Riau terbawa angin ke arah Timur-Tenggara-Timur Laut hingga mencapai Singapura. Konsentrasi asap terpantau masih cukup tipis," ujar Sutopo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement