Kamis 25 Aug 2016 14:54 WIB

Uji Coba Pintu Masuk Stasiun Tangerang Dimulai Besok

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja sedang membangun atap loket parkir di kawasan Stasiun Tangerang, Banten, Selasa (28/4).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pekerja sedang membangun atap loket parkir di kawasan Stasiun Tangerang, Banten, Selasa (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Berdasarkan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Tangerang dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), pintu barat Stasiun Tangerang akan dipasang pintu otomatis dan hanya berfungsi untuk pintu masuk saja.

Adapun uji coba pemasangan pintu otomatis di pintu stasiun bagian barat akan dilakukan pada Jumat (26/8) dan Sabtu (27/8) besok. Pemindahan akses pintu keluar-masuk Stasiun Tangerang tersebut merupakan upaya mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Kiasnawi dan Kisamaun, yang disebabkan oleh terjadinya konsentrasi massa (penumpang kereta) yang masuk dan keluar dari Stasiun Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah meminta agar pelaksanaan pemindahan akses pintu masuk-keluar Stasiun Kota Tangerang segera direalisasikan. Maka itu Asisten Pemerintahan Syaiful Rohman pun segera menindaklanjuti dengan mengundang pihak PT KAI, pengelola Stasiun Tangerang pada Rapat Percepatan Pemindahan Pintu Masuk-Keluar Stasiun KAI Kota Tangerang, yang digelar Rabu, (24/08) di Ruang Asisten Pemerintahan Kota Tangerang.

Rapat yang dipimpin oleh Syaiful Rohman tersebut, juga turut dihadiri Dinas Perhubungan, Kesbangpol, serta Kepala Satuan Lalu-Lintas Polres Metro Tangerang, Ajun Komisaris Besar Hasbullah. Pada rapat itu diusulkan agar pintu stasiun yang ada di bagian barat (depan Masjid Agung) hanya difungsikan sebagai pintu masuk saja. Sedangkan, pintu keluar dan atau masuk para penumpang kereta di pintu timur.

"Selain untuk mengurangi kemacetan juga untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat," tutur Syaiful dalam rapat tersebut, Rabu (24/8).

Syaiful menjelaskan pertemuan tersebut merupakan upaya mencari solusi terbaik untuk kemaslahatan bersama dan terciptanya budaya tertib di masyarakat. Dia berharap agar pihak PT KAI dapat turut membantu upaya ini dengan segera menindaklanjuti apa yang telah dibahas.

Hasbullah juga turut menyampaikan, perubahan di stasiun melalui pengalihan akses pintu masuk dan keluar ini, dilakukan karena berbagai pertimbangan, seperti banyaknya pedagang kaki lima di sekitar pintu atau gate barat.

Akibatnya, kemacetan tidak bisa dihindari karena volume jalan berkurang. Ditambah dengan banyaknya angkutan umum yang menunggu penumpang di depan pintu tersebut.

"Melalui koordinasi ini, saya harapkan akan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak KAI dan kami siap membantunya. Upaya yang kita lakukan ini, untuk kebaikan kita semua, masyarakat dan Kota Tangerang yang nyaman, tertib dan taat aturan. Kalau jalannya lancar kan enak," ujar Hasbullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement