Rabu 24 Aug 2016 14:09 WIB

Pabrik Rokok Madiun Resah Isu Kenaikan Harga

Pabrik rokok (ilustrasi)
Foto: Antara/Arief Priyono
Pabrik rokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Pabrik rokok kelobot yang ada di Kota Madiun, Jawa Timur, menyatakan keresahannya dengan adanya wacana kenaikan harga rokok yang merebak di masyarakat saat ini.

Pemilik pabrik rokok kelobot di jalan Panglima Sudirman Kota Madiun, Aman Winarto di Madiun, Rabu (24/8), mengatakan, wacana kenaikan harga rokok tersebut dapat berdampak luas jika nantinya benar terlaksana. "Dampak langsungnya adalah ke para buruh pabrik. Mereka dimungkinkan akan kehilangan pekerjaan karena efek berkurangnya jumlah pembeli rokok," ujar Aman kepada wartawan di Madiun.

Ia menilai mahalnya harga rokok nantinya akan menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, industri rokok pun terpaksa mengurangi jumlah produksi rokoknya.

Pengurangan produksi akan berdampak juga ada pengurangan tenaga kerja yang ada atau bekerja di pabrik rokok. Dengan kata lain, hal itu malah akan menimbulkan masalah baru, yakni bertambahnya pengangguran yang bermuara pada peningkatan kemiskinan.

Untuk itu, ia berharap pemerintah mengkaji ulang wacana tersebut. Efeknya tidak hanya ke buruh pabrik rokok, namun juga petani tembakau. Meski demkian, pihaknya bersyukur sejauh ini isu wacana kenaikan harga rokok tersebut tidak berpengaruh signifikan pada produksi pabrik rokok berskala industri rumah tangga yang dikelolanya.

"Produksi kami meski ada isu itu tergolong stabil. Yakni sekitar 4.000 batang per hari atau sekitar 400 bungkus," kata Aman.

Rokok kelobot produksinya tersebut tergolong kecil dan hanya dipasarkan di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun serta sekitarnya. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement