Rabu 24 Aug 2016 02:07 WIB

Sinabung Banjir Lahar Dingin

Rep: Issa Haruma/ Red: Agung Sasongko
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik tampak dari kawasan Sunggal (70 km dari Sinabung), Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, (19/7).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik tampak dari kawasan Sunggal (70 km dari Sinabung), Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KARO -- Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara terus menunjukkan aktivitasnya. Guguran lava disertai banjir lahar dingin kembali terjadi Selasa (23/8) malam.

Petugas pos pengamat gunung Sinabung, Deri mengatakan, guguran lava terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara banjir lahar dingin dilaporkan masih berlangsung hingga pukul 21.30 WIB.

"Banjir lahar dingin mengarah ke sungai Lau Borus. Masyarakat diimbau menjauh dari bantaran sungai tersebut," kata Deri, Selasa (23/8).

Selain itu, Deri mengatakan, pada hari yang sama, awan panas guguran juga terjadi pada gunung Sinabung sebanyak tiga kali. Petugas mencatat awan panas guguran tersebut terjadi pukul 20.11 WIB, 20.35 WIB dan

20.53 WIB.

Saat ini, Deri mengatakan, gerimis dan kabut masih menyelimuti wilayah Karo. Angin bertiup sedang yang mengarah ke timur membuat puncak Gunung Sinabung tidak teramati.

"Untuk erupsi pada hari Selasa tidak ada," ujar dia.

Terkait volume kubah lava Sinabung, Deri menyebut, hingga sekarang sudah mencapai 2,6 juta meter kubik. Angka ini, lanjutnya, sudah masuk dalam kategori cukup besar.

"Kemungkinan itu akan terus bertambah karena aktivitas gunung Sinabung masih tinggi," kata Deri.

Saat ini, status gunung Sinabung masih di level 4 atau Awas. Ribuan orang masih mengungsi di sejumlah posko yang disediakan pemerintah. Meski dilarang, masih banyak warga yang tetap memasuki zona merah untuk bertani atau sesekali pulang ke rumahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement