Senin 22 Aug 2016 09:09 WIB

Tanah di Sekitar Rumah Bergerak, Warga Segera Direlokasi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Achmad Syalaby
Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI — Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, telah menyiapkan lahan relokasi bagi warga yang menjadi korban pergerakan tanah di Kecamatan Curug Kembar. Namun, lahan relokasi tersebut masih harus mendapatkan kajian dari Badan Geologi terlebih dahulu.

“Lahan relokasi rencananya berada di Desa Hegarmanah, Kecamatan Sagaranten,” ujar Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono kepada wartawan akhir pekan lalu. Luas lahan yang disiapkan menacapai sekitar tiga hektare. Langkah relokasi ini masih harus menunggu hasil kajian dari Badan Geologi terkait keamanan daerah dari bencana pergerakan tanah. Adjo mengatakan, lahan tersebut memang berbeda wilayah kecamatan. 

Upaya relokasi akan diprioritaskan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat secara bertahap. Menurut Adjo, proses relokasi warga korban bencana telah dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi dan pusat. Harapannya, warga bisa segera direlokasi ke tempat yang baru dan aman.Sementara itu warga terdampak bencana pergerakan tanah Curug Kembar, Kabupaten Sukabumi mengaku siap untuk direlokasi.

Dia menjelaskan, mereka khawatir bencana pergerakan tanah akan mengancam keselamatan warga.Seketaris Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curugkembar, Sugianto mengatakan, sebagian besar warga memang berharap di relokasi ke tempat baru. 

“Untuk sementara warga sudah mengungsi ke tempat lain yang aman,” ujar dia kepada wartawan Kamis (18/8). Bencana pergerakan tanah menerjang dua desa di Kecamatan Curug Kembar yakni Nagrakjaya dan Cimenteng pada Juli hinga Agustus 2016.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, jumlah rumah rusak mencapai sebanyak 429 unit. Rinciannya, sebanyak 174 unit rusak berat, 102 unit rusak sedang, dan 56 unit rusak ringan serta 97 unit rumah terancam.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement