REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris DPD Partai NasDem Jakarta Pusat, Silvia Devi Soembarto meminta semua pihak menghentikan kampanye hitam yang ditujukan kepada calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama, karena tidak baik untuk iklim demokrasi Indonesia.
"Hentikan kampanye hitam dan provokasi yang diarahkan kepada calon petahana, Ahok (Basuki Tjahaja Purnama)," katanya di Jakarta, Sabtu (20/8).
Dia menilai, kampanye hitam dalam sistem politik Indonesia sangat tidak baik dan kontraproduktif bagi perkembangan demokrasi itu sendiri. Karena itu menurut dia, seharusnya yang dikedepankan menjelang pilkada, masing-masing calon memaparkan bagaimana visi dan misi ke depan dalam membangun Jakarta.
Menurut dia, Pilkada DKI Jakarta sebagai barometer politik Indonesia, seharusnya diisi dengan keharmonisan sehingga kontestasi yang terjadi di dalamnya berlangsung secara sehat. "Lebih baik menjaga keharmonisan pesta demokrasi di Jakarta dengan suasana damai," ujarnya.
Silvia menegaskan, partainya mengamati dengan baik peta politik menjelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, dan situasinya memanas karena terjadi pro dan kontra terhadap calon. Menurut dia, Partai Nasdem sebagai salah satu partai pendukung Ahok maju dalam Pilkada Jakarta, tidak akan terpancing untuk memperkeruh situasi jelang pilkada.
"Partai NasDem sebagai partai pendukung pertama Ahok, tidak akan terpancing untuk memperkeruh situasi," katanya. Silvia mengatakan, bagi pihak yang kontra kepada calon petahana (Ahok) dirinya mempersilakan segera deklarasi calon gubernurnya sendiri. Dia menilai, masyarakat Jakarta sekarang sudah lebih dewasa melihat mana yang bekerja untuk pembenahan Jakarta dan mana yang hanya tebar wacana.