Sabtu 20 Aug 2016 19:09 WIB

Mensos: Ada E-Warung KUBE, Penerima Bansos tak Perlu Antre

Mensos Khofifah Indar Parawansa memaparkan persentasi saat melakukan silahturhami di kantor Republika, Jakarta, Rabu (10/8). (Republika/ Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Mensos Khofifah Indar Parawansa memaparkan persentasi saat melakukan silahturhami di kantor Republika, Jakarta, Rabu (10/8). (Republika/ Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebutkan program layanan Elektronik Warung Kelompok Usaha Bersama (E-Warung KUBE) membuat penerima bantuan sosial tidak perlu mengantre lagi.

"Selama ini, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) kan menyampaikan, tanggal sekian, jam sekian, akan ada pembagian bansos. Mereka (penerima) kemudian berkumpul dan antre," katanya di Semarang, Sabtu (20/8).

Hal tersebut diungkapkan Khofifah usai peresmian E-Warung KUBE yang berada di kawasan Mijen, Semarang. Peresmian ini merupakan pertama kalinya dari target pendirian sebanyak 43 warung serupa di berbagai titik di Kota Atlas.

Dengan adanya E-Warung KUBE, kata Khofifah, masyarakat penerima bansos tidak perlu lagi antre mencairkan bantuan itu karena mereka bisa berkomunikasi dengan pemilik warung untuk mencairkannya sewaktu-waktu.

"Misalnya, saya akan ambil uang nanti malam atau besok paginya bisa. Tidak harus pada jam kerja. Pada dasarnya mereka sudah menjadi komunitas. Mereka bisa janjian dengan pemilik warung," katanya.

Menurut dia, E-Warung KUBE itu sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo agar bansos-bansos dikendalikan dalam bentuk nontunai sebab bisa dikonversikan dengan berbagai bahan kebutuhan pokok masyarakat.

"Di sini kan PKH dan rastra (beras untuk keluarga sejahtera rastra). Akan tetapi, kami sudah pernah memulai mengintegrasikan elpiji 3 kilogram, pupuk bersubsidi, dan listrik bersubsidi," katanya.

Jadi, kata dia, penerima bansos bisa menerima sesuai dengan jumlahnya, menerima secara tepat waktu, dan tepat sasaran, serta secara bertahap bansos bisa diintegrasikan dalam format nontunai.

"Harapan berikutnya adalah pemberdayaan. Pengelola warung ini penerima PKH yang nanti menjadi agen bank negara. Untuk di sini adalah BNI. Jadi, pembinaan berikutnya dilakukan oleh BNI," katanya.

Berikutnya, lanjut Mensos, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga akan menyuplai barang dalam bentuk karungan, sementara "ngepak"-nya dilakukan masyarakat sekitar. "Kan bisa menambah income masyarakat," katanya.

Selain memiliki kartu keluarga sejahtera (KKS), Khofifah mengatakan penerima bansos juga memiliki buku TabunganKu yang memungkinkan mereka menabung di empat perbankan BUMN yang sudah terkoneksi dengan program ini.

"Mereka (penerima bansos) bisa mencairkan di BNI, bisa juga di BRI, di Bank Mandiri bisa, atau Bank Tabungan Negara (BTN). Empat bank BUMN ini sudah interkoneksi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement