Jumat 19 Aug 2016 10:15 WIB

Ini Reaksi Sekda DKI soal Tudingan Negatif dari Ahok

Rep: Rizky suryarandika/ Red: M Akbar
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/4).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah merespons tudingan negatif yang disampaikan pimpinannya, Basuki Tjahaja Purnama. Ia menegaskan dirinya tak pernah berniat untuk menggerakkan massa namun ia siap jika harus meramaikan kontestasi Pilkada DKI Jakarta mendatang.

Hal tersebut disampaikan Saefullah menyusul munculnya tudingan dari gubernur Jakarta yang akrab disapa Ahok. Ahok menuding stafnya telah menggerakan massa jelang Pilgub DKI 2017.

"Saya kan pembantu Gubernur dan Wagub. Baik-baik saja. Kalau nanti berujung kepada pilkada itu kan demokrasi. Asal fair.  Kalau seandainya saya maju, saya cuma mau jadi alternatif," katanya di Jakarta Kamis (18/8).

Lebih lanjut, ia memastikan akan menunaikan tugasnya sebagai Sekda meski tudingan negatif Ahok menderanya. Ia menegaskan tugasnya sebagai Sekda merupakan amanat konstitusi.

"Bukan soal betah enggak betah, saya kan disumpah. Saya diusulkan pak Jokowi jadi Sekda di tanda tangan pak SBY, yang melantik pak Ahok. Itu amanat konstitusi. Sampai SK definitif saya berlaku. Saya ga kemana-mana," tegasnya.

Sementara itu, ia membantah tudingan Ahok soal isu menggerakan massa PNS. Pasalnya ia telah menyebar surat edaran netralitas bagi semua PNS DKI.

"Coba aja cek Lurah Camat ada ga yang saya minta yang saya gerakkan pilih saya. Saya sudah ada edaran bahwa PNS itu netral. Sesuai dengan.amanat UU Pemilukada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement