Rabu 17 Aug 2016 22:47 WIB

Politikus Nasdem: Koalisi Kekeluargaan Hanya Penghangat Suasana

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Tujuh partai besar mengadakan pertemuan menghadapi Pilkada DKI Jakarta  2017. Dalam pertemuan tersebut koalisi tujuh partai atau koalisi kekeluargaan ini membeberkan kriteria yang akan diusung untuk Pilgub Jakarta 2017. Jakarta, Senin (8/8).
Foto: MGROL76
Tujuh partai besar mengadakan pertemuan menghadapi Pilkada DKI Jakarta  2017. Dalam pertemuan tersebut koalisi tujuh partai atau koalisi kekeluargaan ini membeberkan kriteria yang akan diusung untuk Pilgub Jakarta 2017. Jakarta, Senin (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Nasdem Bestari Barus menilai kehadiran Koalisi Keluarga hanya sekedar penghangat suasana jelang Pilkada DKI Jakarta 2017.

Anggota DPRD DKI Jakarta mengingatkan bahwa koalisi parpol seharusnya dibentuk tak hanya dari level daerah, melainkan harus ke tingkat pusat. Sehingga saat ini ia menilai koalisi kekeluargaan baru terbentuk di level daerah saja. Adapun ia meyakini di tingkat pusat, koalisi sebenarnya belum terbentuk.

"Sekarang sudah sama belum, DPP dengan DPW-nya. Kan belum sama, makanya disebut koalisi kekeluargaan gitu. Saya rasa itu (Koalisi Kekelurgaan) hanya satu manuver saja untuk menghangatkan suasana," katanya, Rabu (17/8).

Ia mengatakan hingga saat ini komunikasi politik terus digencarkan, bahkan pada parpol yang masuk dalam koalisi kekeluargaan. Dengan begitu, ia merasa akan ada manuever jelang berlangsungnya Pilgub nanti.

"Tapi kepastiannya, nanti kita lihat dalam waktu dekatlah. Akan segera kok. Lobi-lobi politik itu masih terus tetap perjalan," ujarnya.

Ia memprediksi setidaknya ada dua parpol yang akan berbalik mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Nanti pada saatnya, mereka akan muncul. Munculnya yang pasti sebelum pendaftaran. Bulan-bulan inilah, sebentar lagi. Minggu depanlah," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement