REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasinya kepada TNI dan Polri dalam menangani kasus terorisme di Indonesia. Apresiasinya ini disampaikan Jokowi dalam Sidang Tahunan Bersama DPR/DPD di Gedung Nusantara, di DPR, Jakarta.
"Secara khusus saya ingin mengapresiasi keberhasilan TNI dan Polri yang sudah melumpuhkan salah satu pemimpin kelompok teroris di Indonesia, yaitu Santoso. Tetap waspada dan terus tekan potensi dan ancaman terorisme di Nusantara," kata Jokowi dalam pidato kenegaraannya di DPR, Jakarta, Selasa (16/8).
Ia mengatakan, aksi terorisme ini merupakan dampak dari ketidakstabilan keamanan dunia, khususnya di Timur Tengah. Sejumlah serangan terorisme pun juga terjadi di tanah air. Namun, menurut Jokowi, TNI dan Polri berhasil mengatasi ancaman dan serangan yang muncul.
"Mereka (teroris) gagal. Bangsa Indonesia tidak bisa diteror. Modal persatuan kita sebagai sebuah bangsa sangat kuat. Masyarakat dunia pun memuji kecepatan, respon, dan penanggulangan terorisme yang kita lakukan," tambah Jokowi.
Jokowi pun dalam pidatonya, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan melawan aksi terorisme. Lebih lanjut, menurutnya pemerintah terus berupaya meningkatkan profesionalisme TNI dan Polri dengan meningkatkan kesejahteraan dan menyiapkan persenjataan yang lebih modern.
Pemerintah, kata dia, pun mendukung kemandirian industri dalam negeri untuk memasok alutsista TNI dan alat operasional Polri. Sebab, tugas TNI dan Polri sangat berat untuk menjaga kedaulatan bangsa dan keamanan masyarakat.
"Pemerintah terus berupaya meningkatkan profesionalisme TNI dan Polri dengan pendekatan kesejahteraan dan modernisasi persenjataan. Pemerintah juga mendukung kemandirian industri dalam negeri untuk memasok alutsista TNI dan alat operasional Polri," kata Jokowi.