Senin 15 Aug 2016 12:11 WIB

Pemerintah Diminta Lebih Serius Berantas Narkoba hingga ke Penegak Hukum

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Angga Indrawan
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI dari FPKS Ahmad Zainuddin mengatakan, pengakuan Freddy Budiman soal keterlibatan oknum BNN, Polri, dan Bea Cukai dalam jaringan narkoba di Indonesia cukup mengejutkan. 

"Pemerintah harus lebih serius memberantas narkoba hingga ke elite-elite penegak hukum. Fraksi PKS selalu mendorong pemerintah untuk memberantas narkoba," katanya, Senin (15/8).

Berita kesaksian Freddy tentang narkoba sangat membuat prihatin. Menurutnya, pemberantasan narkoba harus dilakukan lebih serius. 

Zainuddin mengapresiasi kemajuan-kemajuan yang dicapai Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam pemberantasan narkoba. Namun dengan terungkapnya pengakuan Freddy, BNN harus lebih berani melakukan pemberantasan narkoba hingga menyentuh oknum-oknum penegak hukum.

PKS terus berkomitmen mendukung pemberantasan narkoba. Hal itu dibuktikan dengan perjanjian kerjasama antara FPKS dengan BNN. "Fraksi PKS di DPR sudah beberapa kali melakukan tes urine bekerjasama dengan BNN. Ada Pakta Integritas. Kami mungkin satu-satunya fraksi yang sering melakukan tes urine," ujar Zainuddin.

Ia juga mengajak warga masyarakat untuk melindungi keluarga dan lingkungannya dari pengaruh narkoba. Menurutnya, angka penduduk Indonesia yang terjebak narkoba dari tahun ke tahun terus meningkat.

"Melihat ancaman-ancaman tadi, majelis taklim  menjadi sarana penting untuk membentengi anak-anak muda, demi masa depan umat. Di sinilah peran ibu-ibu mengoptimalkan majelis taklim untuk membina masyarakat," katanya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement