Ahad 14 Aug 2016 20:54 WIB

Pakar Pendidikan: Pramuka Tulang Punggung Pendidikan Karakter

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota pramuka mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) X di Bumi Perkemahaan Cibubur, Jakarta Timur, Ahad (14/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Anggota pramuka mengikuti Jambore Nasional (Jamnas) X di Bumi Perkemahaan Cibubur, Jakarta Timur, Ahad (14/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Pendidikan sekaligus Pembina Pramuka Gugus Garuda Cendikia, Arief Rachman, menilai gerakan Pramuka merupakan tiang utama pembentukan karakter. Menurut dia, di dalam Pramuka diajarkan berbagai pengembangan karakter, seperti sikap tanggung jawab, disiplin, dan ketangguhan.

"Membentuk karakter itu sudah jelas karakter apa yang dibentuk, karakter moral Pancasila. Jadi itu karakter yang harus dikembangkan, rasa tanggung jawab dan kebersamaan dan itu mendongkrak mutu Indonesia," jelas Arief saat dihubungi, Ahad (14/8).

Ia mengatakan terdapat lima karakter yang harus dimiliki, yakni tangguh, teliti, tuntas, tangkas, dan tanggung jawab. Lebih lanjut, ia menjelaskan gerakan Pramuka merupakan pendidikan non-formal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama anak-anak yang masih dalam tahapan tumbuh kembang. 

Menurut dia, dengan Pramuka dapat membantu masyarakat mendalami ajaran agamanya dibandingkan pendidikan di sekolah. Selain itu, Pramuka juga dapat meningkatkan kepekaan serta kecakapan sehingga dapat mempertajam akal. Pramuka dinilainya juga membantu mengembangkan rasa kepekaan terhadap sosial dan menyehatkan jasmani.

"Pramuka bisa dikembangkan dengan praktik yang sangat aplikatif, ilmunya ilmu terapan. Saya tidak membayangkan kalau anak-anak kita tidak ikut Pramuka. Alangkah meruginya mereka. Saya sendiri masih Pramuka padahal umur saya sudah 74 tahun," kata Arief.

Lebih lanjut, menurut dia, gerakan Pramuka dapat dikembangkan sebagai kegiatan yang mendukung anak-anak meraih cita-citanya. Kegiatan kepramukaan, kata dia, pun perlu dikemas menjadi kegiatan yang menarik.

Arief mengatakan, dengan mengikuti kegiatan Pramuka, maka jiwa kepemimpinan anak-anak juga dapat terasah. Pramuka pun juga mengajarkan toleransi antar umat beragama.

"Kalau kita sudah mengikuti jambore internasional, itu luar biasa, jadi di situ ada pendidikan personal, interpersonal, interkultural, dan pendidikan global," ujarnya. 

Kendati demikian, kegiatan Pramuka pun dinilainya juga menghadapi sejumlah tantangan. Pertama, yakni kegiatan Pramuka dilakukan atas dasar perintah. Menurut dia, kegiatan Pramuka merupakan panggilan dan dilakukan atas keinginan sendiri meskipun pada awalnya memang diharuskan untuk mengikuti kegiatannya.

Kedua, dalam kegiatan Pramuka juga harus diajarkan ketrampilan yang sesuai zamannya, seperti keahlian dalam bidang teknologi. Dan ketiga, Pramuka saat ini menghadapi nilai-nilai yang berkembang secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement