Rabu 10 Aug 2016 15:30 WIB

Pemerintah Dorong Pendirian Pabrik Ikan di Natuna

 Pekerja mengupas cangkang Rajungan untuk diambil dagingnya di sebuah industri kecil Pengupasan Rajungan di Pulau Sedanau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (7/9). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Pekerja mengupas cangkang Rajungan untuk diambil dagingnya di sebuah industri kecil Pengupasan Rajungan di Pulau Sedanau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (7/9). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Luhut Binsar Pandjaitan mendorong investor swasta yang bergerak di bidang pengolahan hasil perikanan laut untuk mendirikan pabrik pengolahan ikan di Natuna.

"Kami juga berharap PT Dua Putra Utama Makmur Tbk yang dikelola oleh anak-anak muda bisa berinvestasi di Natuna dan pemerintah tentu akan mendukungnya," ujarnya saat menghadiri peresmian pabrik PT Dua Putra Utama Makmur di Jalan Pati-Juwana kilometer 7, di Pati, Rabu (10/8).

Apalagi, lanjut dia, pemerintah juga memiliki program membangun pasar ikan di Natuna, Saumlaki, serta Bali maupun tempat lain karena direncanakan ada lima tempat yang akan dibangun fasilitas umum tersebut.

Terkait permasalahan dengan energi listrik, kata dia, nantinya tidak ada permasalahan karena sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Energi terkait penyediaan energi listrik guna mendukung pengembangan usaha di sektor perikanan. Artinya, untuk mengoperasikan cold storage berukuran besar, seperti yang dimiliki PT Dua Putra Utama Makmur di Pati dengan kapasitas mencapai 25 ribu ton, tentunya tidak ada permasalahan.

Nantinya, kata dia, pemerintah juga akan membantu dan mempermudah investor swasta yang berniat membangun pabrik pengolahan ikan di Natuna. "Kami berharap tidak melupakan pelaku UKM di bidang perikanan. Mudah-mudahan nantinya banyak UKM yang bisa dikembangkan," ujarnya.

Kalaupun menghadapi kendala, dia mempersilakan untuk berkonsultasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Menurut dia, sektor perikanan harus dikembangkan dan pemerintah juga mulai menata pengambilan ikan ini supaya bisa mendukung pengembangan industri di dalam negeri.

Indonesia sebagai negara maritim, kata dia, harus menunjukkan pada dunia negara maritim tidak sekadar slogan, melainkan bisa diwujudkan melalui hasil produksi di sektor kelautan. Pada kesempatan tersebut, dia mengingatkan, PT Dua Putra Utama Makmur yang memiliki pangsa pasar hampir mencapai Rp 5 triliunan dan 5.000 outlet harus tetap disiplin dan dijaga agar terus berkembang dengan baik.

Direktur Keuangan PT Dua Putra Utama Makmur Indra Afriadi mengungkapkan tahun ini memang berencana melebarkan sayap usahanya hingga ke Natuna. Hanya saja, lanjut dia, untuk rencana pembangunan pabrik pengolahan ikan tahun ini akan direalisaiskan terlebih dahulu di Saumlaki, Ambon, sedangkan tahun berikutnya direncanakan di Natuna.

Pabrik pengolahan ikan di Pati memiliki kapasitas produksi sekitar 100 ton ikan per hari dari sebelumnya hanya 15 ton per hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement