Rabu 10 Aug 2016 11:12 WIB

Sekolah Sehari Penuh Dinilai Mampu Beri Efek Produktif

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
Muhadjir Effendy
Foto: dokrep
Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Gagasan berkegiatan sehari penuh di sekolah atau full day school oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dinilai dapat menciptakan efek produktif. Ini karena full day school mampu mendorong terjadinya pertukaran pikiran dan gagasan di tengah masyarakat.

Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing mengatakan tidak berlebihan apabila Muhadjir mendahulukan komunikasi  dialog. Artinya, sebelum mengambil kebijakan, Muhadjir terlebih dahulu mendengar berbagai pandangan. "Ia pun tidak hanya bersandar pada kajian semata oleh tim pakar, seperti yang lazim dilakukan oleh para pemimpin yang lain. Ia memosisikan dirinya sebagai pemimpin yang mendengar," ujar Emrus, Rabu (10/8).

Menurut Emrus, Muhadjir sudah menunjukkan karakter komunikasi partisipatif dengan menyampaikan ide ke ruang publik sebelum kemungkinan menjadi kebijakan dan atau program Kemendikbud. Sebagai suatu gagasan, ide full day school bertujuan sangat baik dalam penyelenggaraan pendidikan dasar di Indonesia. 

Untuk itu, mendikbud menyampaikan hal tersebut kepada publik agar dapat mendegar berbagai kritik dan solusi dari berbagai kalangan. "Ternyata benar. Publik antusias. Lontaran ide dari berbagai kalangan sehingga  terjadi wacana publik yang sangat produktif," kata dia.

Setidaknya ada tiga pandangan yang mengemuka yaitu setuju, ada yang moderat, dan ada pula yang menolak. Yang menarik menurut pengamatan Emrus, semua pandangan masyarakat tersebut disertai uraian faktual, analisis dan argumentasi tentang kondisi penyelenggaraan pendidikan dasar kekinian di Indonesia. 

Sebab itu dia berpendapat, apa yang dilakukan mendikbud dapat dijadikan sebagai acuan oleh pejabat publik yang lain sebelum dibuat sebagai kebijakan yang terkait dengan kepentingan publik yang lebih luas. "Pola komunikasi yang diperankan mendikbud tersebut merupakan upaya pelibatan dan menciptakan kondisi munculnya partisipasi publik dalam upaya kita melakukan perubahan positif yang lebih masif," ujar Emrus.

Berdasarkan berbagai pandangan tersebut, Kemendikbud dapat membentuk tim kajian untuk mengurai dan menyusun strategi jitu terkait dengan segala aspek penyelenggaraan pendidikan dasar di Indonesia. Dengan demikian, kebijakan, program dan implemantasi penyelenggaraan pendidikan dasar tidak parsial tetapi menyeluruh, subtantif dan dapat belaku jangka panjang, sebagai cetak biru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement