REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memastikan anggaran di bidang riset untuk tahun ini tak terkena pemangkasan. Ia mengatakan tahun ini alokasi dana dari pemerintah untuk bidang riset sebesar Rp 1,5 triliun.
“Efisiensi jangan sampai riset yang jadi korban, saya sudah sampaikan ke Presiden dan sudah kita amankan,” tutur Nasir usai membuka Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional di Hotel Royal Heritage Surakarta, Selasa (9/8) siang.
Untuk mendorong pengembangan riset, kata dia pemerintah juga telah menggandeng sejumlah industri untuk membantu dalam pendanaan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan beberapa riset yang ke depannya akan diberi pendanaan seperti di bidang pangan dan pertanian. Diharapkan melalui riset yang terus menerus Indonesia bisa kembali swasembada pangan.
Selain itu pendanaan juga diberikan untuk riset terkait obat-obatan dan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, serta transportasi. “Kemudian terkait perencana nanoteknologi yang sedang berkembang, teknologi pertahanan kita dorong ini,” ungkapnya.
Selain itu terkait renewable energy. Kata dia diharapkan banyak riset yang ditujukan untuk menggerakan dan mencari energi baru terbarukan. Sehingga Indonesia tidak tergantung dengan energi yang berasal dari alam atau berupa fosil.
“Kalau ini dilakukan kita bangun renewable energy maka kita bisa efisiensi, dan produk kita akan kompetitif di pasar sehingga memberikan efek multiplier untuk membangun ekonomi indonesia” kata dia.