Senin 08 Aug 2016 15:55 WIB

Lima Warga Sukabumi Meninggal Akibat DBD Sepanjang 2016

Rep: Riga Iman/ Red: Angga Indrawan
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sukabumi mengalami kenaikan. Dari Januari hingga Juli 2016 tercatat sebanyak lima orang warga yang meninggal akibat DBD.Padahal, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi jumlah kematian akibat DBD pada 2015 lalu secara keseluruhan hanya dua kasus.  

"Sementara pada 2016, jumlah warga yang meninggal sampai Juli telah mencapai lima kasus," terang Kepala Seksi Pengendalian Penyakit (Dalkit) Dinkes Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara kepada wartawan Senin (8/8).

Rinciannya, dua orang warga Kecamatan Cicurug yang meninggal pada Januari dan dua orang warga Kecamatan Nagrak yang meninggal pada Februari dan Mei. Sementara satu warga lainnya berasal dari Kecamatan Sukaraja yang meninggal pada Juni.Angka kematian ini ujar Rika, masih berada di bawah satu persen kasus positif DBD. Jumlah penderita DBD positif hingga Juli mencapai sebanyak 615 kasus.  

Rika mengatakan, target nasional memang menyebutkan agar angka kematian akibat DBD harus di bawah satu persen. Jika melebihi batas tersebut maka harus ada upaya penanganan lebih dari pemerintah daerah. Peningkatan kasus DBD ini ungkap Rika disebabkan sejumlah faktor. Terutama, faktor siklus lima tahunan nyamuk yang ditandai dengan banyaknya nyamuk. Dampaknya, banyak warga yang terkena DBD dan sebagian kecil di antaranya meninggal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement