REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Wali Kota (Wawako) Padang, Sumatra Barat, Emzalmi mengatakan selama setahun terakhir Padang telah bergerak ke arah kota metropolitan.
"Tercapainya penduduk hingga satu juta orang, menurunnya angka kemiskinan dan tingginya intensitas pembangunan akan menjadi indikator ke arah tersebut," katanya menanggapi ulang tahun kota Padang yang ke 347, di Padang, Ahad (7/8).
Dia menyebutkan dari pendataan yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hingga Juli penduduk di Padang telah mencapai satu juta orang lebih, ditambah penduduk bukan asli Padang tentunya telah memenuhi sebagai ciri kota metropolitan. Kemudian untuk angka kemiskinan dari data Badan Pusat Statistik mengalami pengurangan dari 19 persen pada 2008 dan 2016 hanya 8,9 persen.
Bahkan jika merilis data yang dikembangkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) nilainya jauh lebih kecil yakni 5,9 persen. Penurunan angka kemiskinan ini dikarenakan Pemerintah secara konsisten dan berkesinambungan melakukan pembenahan pada tiga aspek yakni pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
Beberapa hal yang telah dibenahi mewakili tiga aspek tersebut semisal renovasi jalan umum, perbaikan dan penambahaan sarana sanitasi dan air bersih. Bahkan saat ini melalui koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) pihaknya sedang melaksanakan program 100-0-100 yang indikatornya 100 persen air bersih, 100 persen sanitasi sehat, dan 0 persen pemukiman kumuh.
Selain itu juga pemerintah secara rutin mengadakan bedah rumah dan kunjungan langsung memantau permasalahan warga. "Kesemuanya menjadi landasan bagi warga untuk meningkatkan taraf ekonomi dan pendidikannya," tambah dia. Di samping tentunya melakukan pengawalan dan pengawasan terhadap pembentukan karakter warga.
"Dalam hal pembangunan infrastruktur dan jaringan kerja sama kami juga bekerja intensif," katanya.