Ahad 07 Aug 2016 12:46 WIB

Garut Kekurangan Truk Pengangkut Sampah

Rep: Fuji EP/ Red: Indira Rezkisari
Truk sampah (ilustrasi)
Foto: Antara
Truk sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Volume sampah di Kabupaten Garut setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Sementara, jumlah armada mobil pengangkut sampah dinilai masih kurang dibanding kebutuhan. Selain itu, banyak mobil pengangkut sampah dalam kondisi kurang layak.

Kabid Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (LHKP) Kabupaten Garut, Bangbang Hernowo mengatakan, tingginya volume sampah saat ini tidak seimbang dengan fasilitas yang dimiliki. Armada truk pengangkut sampah dinilai masih minim jika dibandingkan dengan volume sampah yang ada.

"Dari 32 armada yang dimiliki hanya sekitar 10 armada yang dianggap masih layak dan sisanya dipaksakan beroperasi guna mengangkut sampah," kata Bangbang kepada Republika.co.id akhir pekan ini.

Ia menerangkan, armada mobil pengangkut sampah saat ini hanya mengakut sampah di seputar wilayah perkotaan. Wilayah perkotaan meliputi Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Cilawu dan sebagian Kecamatan Banyuresmi.

Sampah-sampah dari wilayah perkotaan didominasi sampah rumah tangga, sampah pasar dan bungkus makanan serta minuman. Dikatakan Bangbang, meningkatnya volume sampah dinilai wajar. Sebab, sejalan dengan meningkatnya jumlah pendatang ke Garut. Selain itu karena tingkat konsumsi masyarakat juga meningkat.

Kadis LHKP Kabupaten Garut, Aji Sekarmaji mengatakan, sekitar 120 ton volume sampah setiap harinya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bajing, Kabupaten Garut. Bahkan, saat bulan puasa volume sampah mencapai 150 ton perharinya.

"Berdasar kasat mata peningkatan volume sampah tak hanya terdapat di lingkungan permukiman penduduk, melainkan juga di pusat keramaian, jalan raya dan kawasan objek wisata," jelas Aji.

Ia menjelaskan, untuk dapat mengangkut semua sampah, sistem rotasi pengambilan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dilakukan secara intensif. Karenanya, Aji berharap, masyarakat bisa membuang sampah tepat waktu dan pada tempatnya. Namun, menurutnya, hingga saat kini kesadaran masyarakat terkait penanganan sampah masih belum sesuai harapan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement