REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Jalur transportasi darat dari Kota Palu ke Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah dan arah sebaliknya terputus akibat tanah longsor dan robohnya jembatan di Desa Pangi, Kecamatan Baolan.
"Sampai malam ini belum bisa dilalui kendaraan. Kami terpaksa lewat jalan alternatif tetapi kondisi jalannya rusak parah. Banyak kendaraan yang tidak bisa kami berangkatkan," kata Direktur Bobby Travel and Rental, Bobby di Palu, Jumat (5/8) malam
Ia mengatakan jalan di Desa Pangi sama sekali tidak bisa dilintasi karena jembatan putus akibat banjir yang melanda daerah itu pada Kamis (4/8). Selain itu juga terjadi tanah longsor sehingga kondisinya semakin parah. Bobby mengatakan sejumlah angkutan miliknya terpaksa tidak diberangkatkan karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan.
"Tadi siang terpaksa berangkat satu unit mobil lewat jalur alternatif," ucapnya.
Jalur alternatif tersebut yakni melintas di Desa Bilo, Kecamatan Ogodeide, arah selatan dari lokasi longsor dan jembatan putus. Jalan tersebut tidak pernah dilalui angkutan karena kondisinya yang parah.
"Dari segi jarak sebetulnya lebih dekat melalui Bilo. Hanya saja jalannya tidak terurus karena tidak pernah dilalui," ujarnya.
Menurutnya jalur transportasi pada Kamis malam macet total. Sebagian sopir dan pemilik angkutan nekat melalui jalur alternatif pada Jumat sore dan malam. Hal yang sama dibenarkan Bahu, salah seorang sopir rental Tolitoli-Palu. Dia mengatakan jalur transportasi yang selama ini digunakan terpaksa dialihkan ke jalur alternatif walaupun kondisi fisik jalannya sangat buruk.
"Tadi sore satu mobil saya berangkatkan. Apa boleh buat walupun kondisi jalannya jelek, terpaksa kita lalui," katanya,
Hujan yang mengguyur Tolitoli pada Kamis siang mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Ratusan rumah terendam genangan air seperti di Jalan Anoa, Kelurahan Tuwelei, Kecamatan Baolan. Hujan juga menyebabkan tanah longsor dan sebuah jembatan putus total.