Jumat 05 Aug 2016 08:44 WIB

Gubernur Babel: Cegah Konflik Bernuansa SARA

Kondisi Vihara Tri Ratna yang rusak pascakerusuhan yang terjadi, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7). Kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai pada Jumat (29/7) menyebabkan sejumlah vihara dan kelenteng rusak.
Foto: Antara
Kondisi Vihara Tri Ratna yang rusak pascakerusuhan yang terjadi, di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Sabtu (30/7). Kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai pada Jumat (29/7) menyebabkan sejumlah vihara dan kelenteng rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rustam Effendi meminta masyarakat di daerahnya menghindari sekaligus mencegah munculnya konflik sosial bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Ini penting agar kedamaian dan kerukunan tetap terjaga.

"Konflik sosial yang terjadi di daerah lain beberapa waktu lalu sangat kita sayangkan karena adanya aksi anarkis yang berlatar belakang unsur SARA," katanya di Pangkalpinang, Kamis (4/8).

Ia mengatakan pemerintah daerah khususnya instansi terkait harus bisa memainkan perannya secara strategis guna mengantisipasi konflik seperti itu. "Peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mencegah, meminimalisasi dan bahkan meniadakan konflik sosial sebagaimana diamanatkan Undang Undang Nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial," ujarnya.

Menurut Rustam masyarakat Indonesia termasuk di Babel diharapkan dapat menata kehidupan sosial agar selalu aman, damai, dan harmonis sebagai prasyarat utama dalam melaksanakan pembangunan. "Konflik seperti itu harus dihindari, jangan pernah terjadi di daerah kita yang saat ini sedang giat-giatnya membangun," ujarnya.

Rustam juga berharap konflik SARA dapat disikapi dengan arif dan bijaksana agar masyarakat dapat selalu menjaga semangat kemajemukan. "Mari kita ciptakan ketenteraman dan ketertiban masyarakat sebagai modal utama membangun Bangka Belitung agar menjadi semakin aman, damai, maju dan sejahtera," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement