Kamis 04 Aug 2016 20:04 WIB

Masuk Bursa Cagub DKI, Ini Kata Buwas

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Wasesomengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/2). R
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Wasesomengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/2). R

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta, bursa calon gubernur semakin memanas. Selain Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang telah memastikan maju sebagai calon pejawat, beberapa nama juga disebut-sebut berpeluang sebagai calon gubernur, salah satunya Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso.

Menanggapi kabar jika ada beberapa Parpol yang berminat meminang dirinya di Pilkada DKI Jakarta, pria yang akrab disapa Buwas itu mengaku dirinya saat ini tetap berkonsentrasi di BNN. Namun ia tidak menampik siap maju jika memang diberi amanah.

"Saya dasarnya prajurit, kalau besok ada diberi amanah, ya saya laksanakan. Sekarang saya di BNN, ya konsentrasi pada masalah Narkoba," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (4/8).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Kepala BNN Komjen Polisi Budi Waseso di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta untuk melaporkan perkembangan penanganan penyalahgunaan Narkoba.

"Saya melaporkan perkembangan penanganan narkotika," ujarnya.

Budi Waseso juga melaporkan hasil pertemuan dan kunjungan ke beberapa negara ASEAN dan Tiongkok dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan Narkoba. Beberapa waktu lalu, ia bertemu dengan lembaga serupa di ASEAN dan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama dalam penanganan penyalahgunaan narkotika.

Menurut Budi Waseso, kerja sama juga akan ditingkatkan dengan Tiongkok sebagai negara pembuat dan pengirim narkotika ke Indonesia. Ia menyebutkan Tiongkok merupakan produsen prekursor terbesar di dunia.

"Itu untuk bahan pengobatan, tapi kemudian ada penyalahgunaan, ini yang menjadi masalah, bahkan untuk senjata dalam perang modern, ini yang jadi masalah dunia," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement