Selasa 02 Aug 2016 23:25 WIB

Jokowi Minta KSP Kaji Dampak Pertambangan di Pegunungan Kendeng

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki memberikan pidato sambutanya saat menghadiri pembukaan
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki memberikan pidato sambutanya saat menghadiri pembukaan "Seminar Nasional Anti-Corruption and Democracy Outlook 2016:Bersama Melawan Korupsi" di Jakarta, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk melakukan kajian lingkungan strategis atas dampak aktivitas pertambangan di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah. Keputusan tersebut diambil setelah Presiden menerima perwakilan dari petani Kendeng di Istana Negara, Selasa (2/8).

"Presiden sudah menyepakati akan dilakukan kajian lingkungan strategis supaya bisa diketahui mana yang bisa dieksploitasi dan tidak di kawasan gunung itu," ujar Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Ia mengatakan Presiden meminta KSP mengkoordinasikan kajian tersebut dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah. Kajian diperkirakan akan memakan waktu satu tahun.

Selama kajian itu, maka izin eksploitasi tambang tidak akan diberikan kepada PT Semen Indonesia yang telah mendirikan pabrik dengan jarak 10 kilometer dari lokasi pertambangan.

"Pabriknya sudah dapat izin untuk berdiri. Tapi kawasan tambangnya masuk dalam kategori yang perlu dilihat kembali lewat kajian lingkungan hidup strategis," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement