Selasa 02 Aug 2016 20:35 WIB

BEM UMM Soroti Pemanfaatan Dana Riset di Perguruan Tinggi

Red: M Akbar
Perguruan Tinggi - ilustrasi
Foto: blogspot.com
Perguruan Tinggi - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (BEM UMM) meminta dana sebesar Rp 1,710 triliun untuk riset, teknologi dan pendidikan tinggi bisa digunakan secara tepat sasaran oleh pihak perguruan tinggi. Diharapkan kucuran dana itu bisa semakin meningkatkan mutu laboratorium dan kreativitas untuk menciptakan inovasi baru berdaya saing tinggi.

''Jangan sampai alokasi dana yang triliunan itu justru tidak tepat sasaran. Bisa mubazir nanti,'' kata Presiden BEM UMM, Fais Mirwan Hamid di Malang, Selasa (2/8).

Fais melihat kucuran dana yang besar itu merupakan langkah strategis dan taktis untuk sinergitas antara pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. Namun dia masih menyayangkan kucuran tersebut masih belum mewakili dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Ini terlihat dari keterlibatan pelatihan yang hanya diikuti oleh beberapa perwakilan dari 27 universitas.

''Jumlah itu kurang representatif berdasarkan hitungan jumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia,'' ujarnya.

Fais yang juga mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIPOL Universitas Muhammadiyah Malang itu menegaskan bahwa paling terpenting sifat dana tidak hanya pada sektor infrastruktur, tetapi harus benar-benar tepat sasaran. Ia juga memberikan masukan sebaiknya Kemenristek membuat grand design untuk memastikan anggaran tersebut tidak sia-sia sehingga tujuan utamanya tercapai.

''Jangan sampai hanya menjalankan kerja-kerja pemerintah yang terkesan prosedural tidak substantif, karena proses peningkatan mutu laboratorium harus diseimbangkan dengan kualitas sumberdaya manusia yang berkualitas,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement