Selasa 02 Aug 2016 16:34 WIB

Cuaca Buruk, Nelayan Pilih tak Melaut

Rep: eko widiyatno/ Red: Ani Nursalikah
Gelombang tinggi
Foto: treehugger.com
Gelombang tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Cuaca buruk yang berlangsung sejak lebih dari sepekan lalu menyebabkan pasokan ikan hasil tangkapan nelayan pantai selatan menurun drastis. Hal ini karena kebanyakan nelayan tidak berani melaut terlalu jauh untuk menangkap ikan.

''Sejak beberapa pekan lalu kita memang sudah memberikan peringatan dini pada para nelayan di Cilacap agar tidak melaut lebih dulu. Hal ini karena kondisi cuaca di Laut Selatan kerap dilanda cuaca buruk dan ketinggian gelombang bisa mencapai 6 meter,'' ujar Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo, Selasa (2/8).

 

Dia meminta hal ini dipatuhi para nelayan karena risiko kecelakaan laut sangat besar terjadi. Bahkan kapal nelayan jenis compreng, King Fish, beberapa waktu lalu juga mengalami kecelakaan laut sehingga terombang-ambing dilaut selama lima hari. Untungnya awak kapal tersebut bisa diselamatkan awak kapal tongkang batubara, yang kebetulan melintas di perairan Purworejo sedang menuju Cilacap.

Beberapa nelayan di sentra kampung nelayan Tegal Kamulyan Cilacap, mengaku sebenarnya sebagian besar nelayan sudah tidak berani melaut dalam kondisi cuaca laut seperti sekarang. ''Kalau pun ada yang tetap mencari ikan, biasanya hanya di perairan yang tidak jauh dari pantai,'' kata Puji (35 tahun), seorang nelayan di desa tersebut.

Biasanya, para nelayan Cilacap mencari ikan dengan jarak yang cukup jauh. Bahkan hingga mencapai perairan wilayah Yogyakarta. ''Namun karena kondisi gelombang laut sering tinggi, nelayan hanya mencari ikan di sekitar perairan Cilacap saja. Ini kami lakukan karena saat ini sebenarnya banyak ikan yang sedang muncul. Sayang kalau tidak kita tangkap sama sekali,'' katanya.

Namun dia juga menyebutkan, banyak nelayan yang akhirnya tidak melaut sama sekali karena merasa percuma kalau hanya melaut di wilayah pinggiran pantai saja. ''Mereka yang tidak melaut, umumnya mereka yang bisa bekerja sebagai buruh bangunan,'' tambahnya.

Sementara akibat cuaca buruk ini, satu unit kapal tongkang pengangkut batubara yang menunggu proses bongkar di dermaga PLTU Bunton mengalami kandas karena terhempas gelombang tinggi. Kondisi kapal tingkat terlihat miring, karena kondisi muatan batubara yang sudah tidak seimbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement