REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Kabid Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengakui bahwa pelanggar sistem ganjil-genap selama tahap masa uji coba sempat meningkat. Menurut dia, hal itu disebabkan karena masih banyak masyarakat yang ingin mencoba-coba peraturan baru tersebut.
“Kita kan masih uji coba. Saya lihat, sejauh ini masyarakat pun melihatnya juga mau coba-coba untuk mengetahui sebenarnya penerapannya kayak gimana sih, gitu,” kata Awi saat dihubungi, Selasa (2/7).
Awi melanjutkan, petugas di lapangan saat ini juga sedang diuji untuk melakukan pengawasan terhadap kendaraan yang melanggar sekaligus melakukan sosialisasi. “Alhamdulillah kita juga bisa menjaring mereka-mereka yang melanggar itu,” ujarnya.
Menurut dia, tahap uji coba tersebut merupakan pembelajaran kedua pihak, baik untuk masyarakat maupun kepada petugas lalu lintas. Dengan adanya tahap uji coba ini, masyarakat diharapkan mengetahui waktu pemberlakuan sistem pengganti 3 in 1 tersebut. “Kemudian, untuk anggotanya sendiri tahap ini untuk mempraktikkan cara pengawan dan kontrolnya di lapangan,” kata Awi.
Awi menjelaskan, pada hari pertama sampai hari ketiga pelaksaan tahap uji coba sistem tersebut memang terus mengalami kenaikan. Tapi, kata dia, untuk hari keempat yaitu pada Senin (1/8) kemarin telah terjadi penurunan. “Kalau hari ketiga itu sekitar 1.400 sekian, untuk hari keempatnya itu turun 44 persen sekitar turun menjadi 800-an pelanggar. Ya saat ini sudah ada penurunan,” kata dia.
Penyebab lainnya, meningkatnya pelanggar saat uji coba tersebut diduga dikarenakan karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah. Karena itu, kata Awi, pihaknya akan terus melakukan evaluasi bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengtasi hal itu.
“Tim forum yang sudah dibentuk mengevaluasi tentang kegiatan itu. Kita juga bertahap, makanya untuk pertama kan ini masih teguran lisan atau persuasif-simpatik. Nanti kalau memang teguran lisan kurang efektif ya kita nanti tingkatkan menjadi teguran tertulis dengan langsung,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan selalu bersinergi dengan Dishub untuk tetap melakukan sosialiasi. Karena, kata dia, yang menjadi sasaran kegiatan sosialisasi tersebut sebenarnya terhadap semua lapisan masyarakat, khususnya yang memiliki kendaraan roda empat. “Jadi semua kompnonen kita sasar untuk sosialisasi itu,” ujarnya.