Senin 01 Aug 2016 09:12 WIB

Akuakultur: Raksasa Ekonomi Indonesia yang Tertidur

Red: M Akbar
Rokhmin Dahuri
Foto:

Hal ini dapat diwujudkan antara lain dengan menerapkan zero waste technology (teknologi tanpa limbah), dan teknologi 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle) untuk industri, pertambangan, perkotaan, dan sekor pembangunan lainnya.  Ketiga, menyiapkan dan mengimplementasikan program mitigasi dan adaptasi terhadap Perubahan Iklim Global, tsunami, dan bencana alam lainnya.

Keempat, pemerintah harus mendorong BUMN, perusahaan swasta, dan Koperasi untuk memproduksi segenap sarana produksi akuakultur (seperti bibit, benih, pakan, vaksin, obat-obatan, material karamba jaring apung, kincir air tambak, dan automatic feeder) yang berkualitas, harga relatif murah, dan dalam jumlah yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan usaha akuakultur di seluruh wilayah Nusantara. 

Selain itu, pemerintah bersama ketiga soko guru perkonomian nasional itu juga harus menjamin pasar semua produk akuakultur dengan harga sesuai nilai keekonomian. Kelima, pemerintah harus memperbaiki infrastruktur dan sistem logistik perikanan yang ada, dan membangun yang baru sesuai kebutuhan di seluruh wilayah NKRI. 

Keenam, harus ada skim kredit khusus untuk memacu pembangunan dan bisnis akuakultur dengan bunga relatif lebih murah dan persyaratan lebih lunak, seperti pernah dilakukan oleh Pemerintah orde Baru dalam pengembangan industri kelapa sawit terpadu yang sukses.

Ketujuh adalah revitalisasi dan pengembangan kelembagaan serta aktivitas R & D (penelitian dan pengembangan) supaya kita mampu naik derajat, dari bangsa konsumen menjadi produsen teknologi dan inovasi guna menunjang produktivitas, efisiensi, dan daya saing sektor dan usaha akuakultur nasional secara berkelanjutan. 

Terakhir adalah peningkatan SDM akuakultur melalaui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan yang terpogram secara sistematis dan berkesinambungan. Dengan mengimplementsikan kedua program pembangunan perikanan budidaya diatas, dalam jangka pendek insha Allah sektor ini akan mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi diatas 10 persen per tahun, dan menciptakan sedikitnya 5 juta tenaga kerja dengan pendapatan rata-rata minimal Rp 4 juta/orang/bulan. 

Dalam jangka panjang (2030), sektor akuakultur niscaya mampu berkontribusi secara signifikan untuk menjadikan Indonesia berdaulat di bidang pangan, farmasi, energi, dan kebutuhan dasar manusia lainnya. Selain itu, Indonesia mampu menjadi pengekspor sejumlah produk akuakultur ke manca negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement