REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ruas jalan di R.E. Martadinata, Kota Bogor menjadi salah satu area yang selalu mengalami kemacetan. Adanya perlintasan rel kereta api dan jalan yang dua arah membuat ruas jalan tersebut selalu mengalami kemacetan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan akan mengatasi permasalahan tersebut dengan segera membangun jalan layang di R.E. Martadinata. “Tahun 2017 kami akan membangun jalan layang di jalan R.E. Martadinata Bogor untuk mengurai kemacetan,” kata Wakil Wali Kota Bogor Usmar hariman, Kamis (28/7).
Dia menambahkan, pembangunan jalan layang tersebut juga sebagai upaya mengurai kepadatan volume kendaraan di ring dua. Kepadatan tersebut, kata Usmar, karena terdampak pemberlakuan sistem satu arah (SSA) di seputaran Kebun Raya Bogor sejak 1 April 2016.
"Ini harus ada rekayasa lalu lintas. Disamping itu juga kita akan coba membuat beban-beban berat di titik pertemuan jalan dengan rel kereta api itu dapat terurai,” tutur Usmar.
Selain di R.E. Martadinata, pembangunan jalan layang juga akan dilakukan di Jalan M.A. Salmun dan Kebon Pedes. Usmar menegaskan, minimal mulai tahun depan hingga 2018 akan ada sebanyak tiga jalan layang yang dibangun untuk mengurai kemacetan.
Sebelumnya, semenjak SSA diberlakukan di Kota Bogor maka jalan-jalan alternatif di Kota Bogor semakin padat. Beberapa jalan tersebut seperti R.E. Martadinata dan M.A. Salmun karena menjadi perlintasan kendaraan yang menghindari SSA. Rahayu Subekti