REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan menganggap pergeseran posisi Luhut Binsar Panjaitan ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman karena dianggap lebih mampu menangani persoalan di bidang kemaritiman.
Staf Khusus Presiden Johan Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta mengatakan, digesernya Luhut Panjaitan dari posisi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menjadi Menko Bidang Kemaritiman karena pertimbangan kemampuan.
"Karena Pak Luhut dianggap mampu, Pak Luhut kan sudah punya pengalaman yang cukup panjang dari sisi polhukam. Maritim itu kan juga membawahi KKP, KKP kan selama ini ada kaitannya dengan pengamanan laut," katanya.
Johan menegaskan, pergeseran terhadap Luhut bukan berarti bahwa kinerjanya dianggap kurang. Menurut dia, pergeseran akan dilakukan presiden dengan berbagai pertimbangan.
"Presiden mengganti atau menggeser itu tidak selalu orang itu jelek. Bisa saja dalam perjalanan, presiden melihat bahwa orang ini lebih mampu di sini, oh orang ini lebih mampu di sana," katanya.
Johan menjelaskan, kerap kali perombakan kabinet sarat dengan persepsi yang berbeda-beda dari kalangan masyarakat. "Perombakan kabinet itu selalu lebar persepsi masyarakat. Di masyarakat yang lain itu bisa beda. Saya menganggap ini bukan politis," kata Johan Budi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
