REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT), Ratna Dewi Andriati, mengatakan kuota transmigrasi 2017 akan mengalami pengurangan.
"Tahun depan, program transmigrasi difokuskan di daerah perbatasan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Barat. Ada penyesuaian jumlah keluarga yang diberangkatkan. Rencananya ada 1.400 keluar yang diberangkatkan pada tahun depan," ujar Ratna kepada Republika di Jakarta, Kamis (28/7).
Jika dibandingkan dengan keberangkatan tahun ini, tutur dia, ada pengurangan jumlah keluarga yang cukup signifikan. Selama 2016, sekitar 5.000 keluarga diberangkatkan mengikuti program transmigrasi ke Kalimantan dan Sulawesi. Menurut Ratna, pengurangan ini disesuaikan dengan pagu anggaran transmigrasi tahun depan.
"Secara umum ada pengurangan anggaran. Namun, program membangun perbatasan tetap ada. Karena itu jumlah kuota transmigran saja yang dikurangi," ungkap dia.
Pola rekruitmen transmigran tahun depan sama dengan pola sebelumnya. Pemerintah, melalui dinas terkait di daerah akan membuka pendaftaran program transmigrasi. Setelah kuota terpenuhi, calon transmigran akan mendapatkan sosialisasi dan pelatihan sebelum diberangkatkan.
Adapun daerah tujuan transmigrasi 2017 antara lain Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Senggau dan Kabupaten Sambas. Ratna menambahkan, ke depannya, daerah tujuan program transmigrasi difokuskan di kawasan Indonesia Timur. Sementara itu, para transmigran mayoritas masih berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.