REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejak pukul 07.00 WIB terjadi patah rel di antara Stasiun Tanjung Barat dan Lenteng Agung. Hal tersebut juga mempengaruhi lalu lintas KRL di Stasiun Bogor untuk pemberangkatan Jakarta dan Jatinegara.
Meskipun begitu, dampak yang terjadi tidak terlalu parah bagi penumpang KRL di Stasiun Bogor. "Di Stasiun Bogor jadinya memang ada keterlambatan kereta namun tidak signifikan," kata Kepala Stasiun Bogor Sugi Hartanto kepada Republika.co.id, Kamis (28/7).
Dia menyatakan, keterlambatan tersebut juga mengakibatkan antrean kereta di Stasiun Bogor. Hanya saja antrean kereta tidak berlangsung lama setelah rel di antara Stasiun Tanjung Barat dan Lenteng Agung patah. "Antrean hanya sebentar dan sekarang kondisi di lapangan juga masih aman untuk dilewati KRL," tutur Sugi.
Sugi menuturkan, meski sudah aman dilewati namun kecepatan kereta masih dibatasi. Meskipun sudah normal, kata Sugi, kecepatan kereta masih belum sesuai seperti biasanya.
Sebelumnya, patah rel yang terjadi pada pagi tadi berada di KM 23 antara Lenteng Agung dan Tanjung Barat. Rel yang patah sudah diperbaiki oleh tim prasarana PT. KAI Daop 1 dan sudah normal sejak 07.45 WIB.