Rabu 27 Jul 2016 09:59 WIB

Orang Tua Korban Pelecehan Seksual Sambangi Kantor Walkot Sukabumi

Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi Pelecehan Seksual. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah orang tua korban pencabulan atau pelecehan seksual datang ke Kantor Wali Kota Sukabumi, Jawa Barat. Mereka datang untuk meminta pemerintah daerah setempat menangkap si pelaku pelecehan anak di bawah umur.

"Kami sudah melapor, sekitar satu bulan lalu namun hingga kini tidak ada kelanjutannya, bahkan pelaku masih bebas berkeliaran," kata salah satu orang tua korban, Is di Sukabumi, Selasa (26/7).

Menurut dia, pada kasus ini ada beberapa anak di Kecamatan Lembursitu yang menjadi korban pelecehan seksual dan anak yang menjadi korban sudah melakukan visum. Namun, hingga saat ini hasil visum belum juga keluar.

Karena itu, mereka meminta agar pihak berwajib segera mengeluarkan hasil visum dan jika positif, maka si pelaku harus dikebiri atau diberikan hukum seberat-beratnya. "Kami meminta ada penanganan hukum yang jelas terhadap pelaku, karena korbannya tidak anak saya tetapi cukup banyak," ucap dia.

Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi membantah pihaknya lepas tangan dalam kasus ini, bahkan ikut mendampingi saat pelaporan ke Polres Sukabumi Kota. Untuk itu, pihaknya saat ini masih menunggu hasil visum.

"Kami juga memberikan upaya treatment kepada para korban dan yang harus dijaga adalah psikologi si anak," katanya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Sukabumi, Joko Kristianto mengaku sudah membentuk tim khusus untuk menangani kasus dugaan pelecehan seksual ini. Dari informasi yang diterima pihaknya tidak seluruh korban mendapatkan tindak sodomi dari pelakunya, tetapi beberapa diantara mereka sudah mulai menunjukan perubahan perilaku menurut orang tuanya.

"Untuk itu, kami fokus menangani psikologi si anak untuk menghilangkan rasa traumatiknya. Karena yang dikhawatirkan korban bisa saja menjadi pelaku di kemudian hari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement