REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kearifan lokal yang ada di Indonesia harus menjadi 'pangkalan' bagi upaya deradikalisasi. Pengamat intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan terorisme bukan hanya persoalan agama, tetapi merupakan kompleksitas permasalahan yang sangat beragam.
"Para aktor kekerasan harus diberi pencerahan untuk menoleh kembali pada budaya Nusantara, bukan malah mengadopsi budaya asing yang menciptakan budaya kekerasan," ujarnya kepada Republika.co.id, Ahad (24/7).
Kultur bangsa Indonesia menyimpan begitu banyak khazanah kearifan lokal, tradisi gotong royong, sikap hidup rukun, cinta damai, bersatu, dan harmoni dalam nilai luhur kebangsaan yang penuh toleransi. Kearifan lokal ini, kata dia, laksana sumur yang tak kunjung kering di musim kemarau panjang.
Semuanya merupakan nilai-nilai kebijaksanaan bagi perwujudan cita-cita bangsa dalam menggapai perdamaian. Di sisi lain, masyarakat juga perlu disadarkan kembali untuk tetap menggenggam kearifan lokal agar tidak mudah terhipnotis ajaran luar yang dapat menjerumuskan masyarakat ke lumpur budaya kekerasan.
"Inilah deradikalisasi Nusantara yang berbasis pada nilai-nilai tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia untuk mencegah aksi terorisme," kata perempuan yang akrab dipanggil Nuning ini.