Jumat 22 Jul 2016 20:40 WIB

Misteri Wanita Cantik Makelar Siswa Titipan di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham
Pengumuman penerimaan siswa baru tahun lalu. Ilustrasi
Foto: Republika
Pengumuman penerimaan siswa baru tahun lalu. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ada pemandangan berbeda yang cukup membuat mata para guru tak mampu berkedip di lingkungan sekolah SMPN, SMAN, dan SMKN di Kota Depok. Sejak awal Juli 2016, seorang wanita cantik dan seksi terlihat sibuk mondar-mandir di lingkungan sekolah.

Wanita dengan sapuhan lipstik merah di bibirnya itu mendatangi sekolah-sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah. Dari 'bisik-bisik' para guru, wanita cantik yang juga menyebarkan aroma parfum yang mengoda penciuman itu ternyata merupakan utusan salah satu oknum anggota DPRD Depok yang ditugasi untuk membawa ratusan data-data siswa titipan.

"Sudah sejak tahun lalu, wanita itu sering mondar-mandir ke sekolah-sekolah. Tujuan ketemu kepala sekolah, bawa data-data siswa titipan seorang anggota DPRD Depok," kata salah seorang guru yang tak bersedia namanya disebutkan oleh Republika.co.id, Jumat (22/7).

Seperti tahun-tahun sebelumnya, masalah siswa titipan selalu menjadi persoalan yang tak ada ujungnya di setiap Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMPN/SMAN/SMKN. Selain melakukan upaya lobi-lobi para orang tua ke para kepala sekolah agar anaknya dapat sekolah di sekolah negeri di Depok, juga dengan cara membayar oknum-oknum LSM dan anggota DPRD Depok.

Modusnya, dengan melakukan demo hingga mengumpan wanita cantik dan seksi untuk merayu para kepala sekolah. "Sudah berlangsung setiap tahun dan sudah bukan rahasia lagi, titip menitip siswa sudah jadi ajang bisnis yang mengiurkan," kata guru tersebut.

Diungkapkan guru tersebut, setiap satu siswa titipan ditetapkan harga Rp 5-15 juta untuk masuk sekolah favorit, seperti SMAN 1 Depok dan SMPN 2 Depok. "Ini modus, sudah dijadikan ajang bisnis mereka kok. Bukan kami tidak tahu kalau dari satu siswa titipan itu mereka mendapat keuntungan finansial," katanya.

Kepala Sekolah SMAN 6, Tugino dan beberapa kepala sekolah lainnya serta guru-guru di hampir semua sekolah negeri di Depok membenarkan adanya seorang wanita cantik yang menjadi utusan salah satu oknum anggota DPRD Depok. "Ya, memang ada seorang perempuan cantik membawa ratusan siswa titipan. Ya kami tampung saja," katanya.

Lebih jauh, Tugino melanjutkan, di SMAN 6 sudah menerima pengajuan hampir 500 siswa titipan. "Tapi belum kami proses kok, kami masih melihat berapa jumlah bangku yang masih ada. Jika masih tersedia, maka baru kami proses dengan cara tes untuk menyeleksinya," kata Tugino.

Diungkapkan Tugino, di SMAN 6 kuota ada sembilan rombongan belajar (rombel) untuk siswa baru yakni sebanyak 360 siswa dengan satu kelas diisi 40 siswa. "Sudah penuh, semua bangku sudah terisi sesuai kuota. Sampai saat ini kami belum mendapat instruksi dari Wali Kota Depok untuk menerima siswa titipan," terangnya.

SMAN 6, Limo, Depok mendapat surat pemberitahuan aksi demontrasi dari sejumlah LSM, aktivis salah satu partai

dan aktivis pemuda di wilayah Limo, Depok. Aksi demontrasi menuntut diterimanya siswa-siswa yang berdomisili di wilayah Limo, Depok yang akan dilaksanakan pada Senin 25 Juli 2016.

"Ya, betul ada surat pemberitahuan demonstrasi. Mereka menuntut diakomodir siswa-siswa di wilayah lingkungan sekolah. Tapi lucunya, mereka mengajukan data siswa sendiri. Ada puluhan data siswa yang diajukan," ungkap seorang guru SMAN 6, Usep saat dihubungi, Jumat (22/7).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement