REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Polri, Jenderal Tito Karnavian mengatakan hasil DNA terduga teroris Santoso yang tertembak pada Senin (8/7) telah keluar. DNA tersebut telah dipastikan milik Santoso alias Abu Warda.
"Sudah positif (Santoso)," ujar Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).
Terkait jenazah Santoso, Tito mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Polda setempat. Menurutnya, potensi kerawanan saat pemakaman memang mungkin terjadi. Karena itu, ia hanya berpesan agar pemakaman Santoso jangan sampai menimbulkan kericuhan.
"Prinsipnya adalah agar pada waktu pemakaman jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan aksi heroik dan lain-lain. Karena dia (santoso) adalah pelanggar hukum," ujar dia.
Tito pun meminta agar operasi Tinombala tetap diteruskan untuk menekan sisa anggota Santoso seperti Basri dan Ali Kalora. Yang pasti, kata dia, untuk mengantisipasi serangan balik dari jaringan teroris tersebut Polri tidak akan mencabut operasi Tinombala.
"Jangan sampai biarkan mereka bernafas. Kami tekan Basri, Ali Kalora tertangkap, kami evaluasi untuk mengurangi pasukan (itu) bila diperlukan," jelasnya.