Kamis 21 Jul 2016 21:40 WIB

PKS: Penanggulangan Teroris Jangan Langgar HAM

Terorisme (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua bidang politik, hukum, dan keamanan DPP PKS, Almuzzammil Yusuf menginginkan penanggulangan terorisme di Tanah Air ke depannya dilakukan dengan tidak melanggar konstitusi dan hak asasi manusia (HAM).

"Selamat kepada Pak Suhardi sebagai Kepala BNPT baru. Kami mendoakan semoga Bapak dapat menjaga kepercayaan Presiden dan rakyat Indonesia untuk memberantas tindak pidana terorisme," kata Muzzammil dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/7).

Muzzammil menegaskan PKS mendukung pemberantasan terorisme di Indonesia yang dipimpin Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), yang dilakukan dengan menjunjung tinggi asas praduga tidak bersalah dan tidak melanggar konstitusi serta HAM. Untuk itu, Muzzammil berpesan agar upaya pemberantasan terorisme dilakukan dengan pendekatan humanis dan tidak ada lagi kasus salah tangkap dan salah tembak dalam pemberantasan terorisme.

"Kami berharap di bawah kepemimpinan beliau tidak ada lagi kasus salah tangkap dan salah tembak yang mengakibatkan adanya korban nyawa dan luka-luka. Karena tindakan itu malah kontrapoduktif dan memicu kemarahan masyarakat," kata dia menjelaskan.

Dia juga berpesan agar tidak terulang kembali pemblokiran terhadap beberapa situs dakwah yang diajukan BNPT ke Kemenkominfo tanpa konfirmasi dan klarifikasi pemilik situs dan tokoh agama. Selain itu, ia juga menginginkan pemberantasan terorisme harus independen dan menjaga harkat dan merabat bangsa dan negara Indonesia.

"Tidak boleh pemberantasan kasus terorisme karena adanya pesanan atau tekanan asing atau siapapun. BNPT harus memberikan rasa aman kepada masyarakat dan menjaga marwah bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.

Sebagaimana diwartakan, BNPT mengajak generasi muda meramaikan dunia maya dengan konten damai untuk mengimbangi propaganda kelompok radikal. "Kalau tidak kita imbangi dan lawan dengan konten kedamaian, maka kelompok minoritas dengan konten negatif itu akan unggul," kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen (TNI) Abdul Rahman Kadir, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/7).

Abdul Rahman mengemukakan hal itu saat menutup Workshop Pelatihan Duta Damai Dunia Maya Yogyakarta 2016 yang digelar selama tiga hari, 19-21 Juli, di Yogyakarta. Workshop itu menghasilkan lima website damai, yaitu: www.satu.dutadamai.id, www.ayog.dutadamai.id, www.gabung.dutadamai.id, www.pojok.dutadamai.id, www.jihadis.dutadamai.id.

Kelima website itu terintegrasi dengan portal damai BNPT yang dikelola oleh Pusat Media Damai (PMD) BNPT. Tahun ini, kata Abdul Rahman, Pelatihan Duta Damai Dunia Maya dilaksanakan di lima kota.

Sebelum di Yogyakarta telah digelar tiga pelatihan di Medan, Makassar, dan Jakarta. Dia berharap tahun depan bisa menggelar kegiatan serupa pada banyak kota lainnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement