REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Penampakan unindentified flying object (UFO) alias objek terbang yang tak teridentifikasi tak hanya terjadi di Amerika Serikat. Pendiri BETA UFO Indonesia Nur Agustinus menjelaskan, penampakan UFO di Tanah Air sudah dimulai pada 1940-an. Adanya pesawat yang disebut berasal dari planet lain itu pun sudah sering dilaporkan.
Hingga kini, Agustinus menjelaskan, sudah ada 300-an UFO yang pernah tampak di Indonesia. Agustinus mengungkapkan itu di sela-sela acara Konferensi Internasional SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence), di Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta, Rabu (20/7).
Dia menjelaskan, sekitar tahun 1960-1980, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sudah menjadi pusat untuk informasi pelaporan tentang UFO. Seperti kejadian yang dilaporkan tahun 1969 d Pulau Alor Nusa Tenggara Timur ada enam makhluk Alien. Mereka datang sempat menculik seorang anak kemudian dikembalikan tetapi kemudian dalam keadaan linglung.Ketika mulai meresahkan masyarakat polisi berusaha menangkap dan menembaki.
Penduduk juga melihat benda seperti piring terbang di pantai. Dia menjelaskan, banyak kasus penampakan seperti UFO. Namun harus melakukan semacam pengujian. ‘’Karena sekarang banyak benda-benda terbang yang diterbangkan seperti layang-layang berlampu, lampion pakai api, jangan-jangan dianggap UFO dan kalau orang yang tidak tahu dianggap aneh,’’ujarnya.
Dia mengakui sekarang agak sulit untuk mendata UFO, karena sering berhadapan dengan orang-orang yang sering menambahi aplikasi di handphone. ‘’Yang menjadi tantangan kami di Indonesia , kalau kita tidak cukup telaten dalam menghadapi hal ini, diskusi akan berhenti. Karena menjawabnya sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Misalnya : ketika ada laporan di Bali seperti melihat sinar meledak itu cuma leak,”kata dia.
Fenomena UFO ini didasari dari sebuah peristiwa yang diyakini bisa terjadi.Misalnya ketika tahun 1952 di Amerika, pilot jet tempur kalau bertemu dengan benda aneh langsung menembak. Memang waktu itu dilaporkan ada piring terbang yang jatuh.
‘’Kami di BETA UFO lebih bersifat membangun sebuah kasus, yakni ketika kita melakukan investigasi apa tujuan yang dilakukan mereka. Kenapa mereka aktivitasnya makin meningkat dan siapa mereka. Kalau kita berhubungan dengan masalah keamanan negara termasuk Indonesia tahun
1960 -1970an UFO bukan sesuatu yang serius, kalau teknologi mereka lebih canggih tidak bisa apa-apa. Dilaporkan TNI AU berjumpa dengan UFO dan berusaha mengejarnya tetapi tidak terkejar,’’kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika