REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2016-2019, Sudjarwanto Rahmat Arifin, menyatakan, ada sejumlah harapan yang diberikan kepada komisioner KPI terpilih periode 2016-2019. Salah satunya adalah agar KPI bisa lebih tegas dalam mengawal dan mengawasi siaran-siaran bernuansa politik dan kekerasan, terutama kekerasan seksual terhadap anak dan bullying.
Menurut Sudjarwanto, salah satu sorotan yang dikemukakan Panitia Seleksi (Pansel) Komisi I DPR RI pada saat fit and proper test adalah soal penyiaran bernuansa politik. Terlebih pada masa-masa kampanye pemilihan umum. Hal ini mengacu pada masa-masa kampanye Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), beberapa waktu lalu, yang dianggap terlalu riuh.
Komisioner KPI yang terpilih pun diminta lebih tegas terkait pengawasan terhadap lembaga-lembaga penyiaran yang menayangkan konten-konten berbau politik. ''Kami juga diharapkan untuk bisa menciptakan sebuah situasi yang adil kepada semua kontestan politik tentunya. Ini akan jadi upaya yang harus maksimal,'' kata Sudjarwanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/7).
Tidak hanya itu, lanjut Sudjarwanto, KPI juga diharapkan bisa memberikan titik tekan kepada lembaga penyiaran terkait siaran-siaran yang mengandung kekerasan terutama yang menyasar anak dan remaja. Kekerasan ini termasuk siaran berisi bullying dan kekerasan seksual terhadap anak.
''Harapannya, KPI bisa mengawal isi siaran ke depan agar menjadi lebih baik, yaitu dengan melindungi kelompok yang rentan tadi seperti remaja,'' tutur Sudjarwanto.
DPR RI, lewat Sidang Paripurna, memang telah mengesahkan sembilan komisioner KPI periode 2016-2019. Mereka adalah Agung Suprio, Dewi Setryani, Hardly Stefano Fenelon Pariela, Mayong Suryo Laksono, Nuning Rodiyah, Obsatar Sinaga, Sudjarwanto Rahmat Arifin, Ubaidilah, Yulindre Darwis. Nantinya, komisioner KPI ini akan langsung dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, Pansel Komisi I DPR RI telah memilih sembilan komisioner dari 27 calon. Pemilihan sembilan komisioner itu pun dilakukan lewat mekanisme voting pada Selasa (19/7) malam. Voting digelar usai Komisi I menggelar fit and proper test komisioner KPI selama dua hari berturut-turut, yaitu Senin (18/7) dan Selasa (19/7).