Rabu 20 Jul 2016 11:40 WIB

Jadi Kepala BPOM, Ini Janji Penny Lukito

Rep: Satria Kartika Yudha / Red: Angga Indrawan
Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampel makanan di Jakarta, Rabu (24/7).  (Republika/ Yasin Habibi)
Petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji sampel makanan di Jakarta, Rabu (24/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang baru saja dilantik, Penny Kusumastuti Lukito, berjanji menuntaskan kasus vaksin palsu. Penny juga berjanji masalah serupa tidak akan terjadi lagi.

Penny mengatakan, kasus vaksin palsu sudah dalam proses penindakan. BPOM beserta Kemenkes dan jajaran lainnya sudah membentuk tim untuk menuntaskan permasalahan ini. "Mari kita bekerja bersama-sama. Kami komitmen meneruskan tersebut," kata Penny di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7).

‎Penny yakin BPOM dapat mencegah terulangnya kasus vaksin palus. Apalagi, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar peran BPOM diperkuat. Begitu juga dengan sistem pengawasan. "Yang jelas, saya simpati untuk keluarga yang terkena vaksin palsu. Saya ikut prihatin, mudah mudahan ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Penny ‎mengatakan, sesuai arahan Presiden, BPOM harus memperkuat masalah manajemen, tata kelola dari pengawasan obat dan makanan. Dia berjanji untuk membangun sistem yang lebih baik.

Selain itu juga memperkuat masalah pengawasan. Terutama mengenai tindak lanjut dari hasil pengawasan yang dilakukan. "Masih lemah dalam hal ini. Itu yang kita perkuat dengan dukungan penuh dari bapak Presiden," ujarnya.

‎Dia menambahkan, BPOM akan berkoordinasi dengan Kemenkes dan juga aparat penyidik agar tindak lanjut dari hasil pengawasan benar-benar berjalan baik. "Beri saya waktu untuk membuktikan proses-proses itu dilakukan," ujarnya. ‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement