Senin 18 Jul 2016 03:50 WIB

Kejakgung Dianggap Kurang Greget

Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Citra Listya Rini
Gedung Kejaksaan Agung.
Foto: foto : MgROL34
Gedung Kejaksaan Agung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Centre Fot Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai Kejaksaan Agung kini menjadi lembaga penegak hukum yang tidak memiliki arah. Korps Adhyaksa, kata dia, terlihat tidak memiliki prioritas kategori kasus yang ingin diselesaikan.

"Sebelum Prasetyo, banyak target korupsi yang tertangkap. Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi pun ada targetnya," kata Uchok saat dihubungi, Senin (18/7).

Namun, Uchok kini melihat ada kebingungan yang menjangkit di tubuh Kejaksaan. Para Jaksa, kata dia, terkesan tidak memiliki acuan kerja.  "Entah kasus korupsi, narkoba atau pidana umum, yang menjadi priopritas untuk diselesaikan," ujar Uchok.

Seharusnya, lanjut Uchok, dengan dana yang ada dan cukup besar, Kejagung memiliki target tersendiri. Dia pun mencontohkan seperti kasus narkoba, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo sempat menegaskan akan adanya eksekusi hukuman mati terhadap setidaknya empat terpidana.

"Tapi hingga kini eksekusi tersebut belum juga dilakukan. Kasus korupsi pun, Kejagung kalah di praperadilan," kata Uchok menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement