Jumat 15 Jul 2016 14:42 WIB

Pemuda Muhammadiyah: Staf Khusus Presiden Gories Mere Punya Catatan Kelam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Gories Mere
Foto: Antara
Gories Mere

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjutak, menyayangkan penunjukan Gories Mere sebagai staf khusus Presiden. Gories disebut-sebut menduduki posisi staf khusus bidang intelijen.

Menurut Dahnil, Gories memiliki catatan tersendiri berkaitan dengan penanganan kasus terorisme. "Catatan kelam tentu berkaitan dengan isu terorisme. Kita punya catatan kelam dia berkaitan dengan penanganan terorisme kemudian stigmatisasi yang dilakukan oleh dia," jelas Dahnil di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (15/7).

Ia juga juga menyebut penunjukan Gories sebagai staf khusus sebagai tindakan yang mengerikan. Sebab dalam catatannya, Gories merupakan tokoh yang menciptakan stigma isu terorisme kepada kelompok Islam. "Kita sayang sekali kemudian dia jadi staf khusus bidang intelijen. Bagi kita mengerikan," kata Dahnil.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo resmi menunjuk dua staf khusus baru. Mereka yakni Gories Mere dan Diaz Hendropriyono. Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, pengangkatan dua staf khusus presiden tersebut diresmikan melalui keputusan presiden (Keppres) yang telah ditandatangani oleh Jokowi.

Baca juga, Jokowi Resmi Angkat Dua Staf Khusus Baru.

Menurutnya, dalam Keppres pengangkatan, tidak disebutkan secara spesifik bidang kekhususan tugas yang akan diemban Gories dan Diaz. Hal ini, kata Pratikno, agar ada fleksibilitas bagi keduanya dalam menjalankan penugasan khusus dari Presiden.

Lebih lanjut, Pratikno mengatakan, Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sudah efektif bertugas sejak Keppres diterbitkan. Namun begitu, memang tidak ada pelantikan untuk pengangkatan staf khusus.

Gories Mere merupakan mantan pejabat di kepolisian yang pernah memimpin Badan Narkotika Nasional. Semasa bertugas di Polri, ia juga pernah menjabat sebagai kepala Densus 88 anti-teror.

Sedangkan Diaz Hendropriyono merupakan anak kandung dari tokoh intelijen nasional AM Hendropriyono. Semasa Pilpres 2014, Diaz aktif terlibat di komunitas relawan Kawan Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement