Jumat 15 Jul 2016 13:49 WIB

Akom: Teror Truk Seperti di Prancis Bisa Terjadi di Indonesia

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Petugas darurat membantu menyelamatkan korban terluka serangan truk di Nice, Prancis, Kamis malam (14/7).
Foto: Eric Gaillard/Reuters
Petugas darurat membantu menyelamatkan korban terluka serangan truk di Nice, Prancis, Kamis malam (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin mengutuk serangan teror dengan menggunakan truk yang menewaskan puluhan orang di Nice, Perancis. Terlebih serangan tersebut dilakukan saat warga Perancis merayakan hari kemerdekaannya.

"Serangan yang dilakukan saat rakyat Perancis merayakan Hari Kemerdekaannya, sangat tidak manusiawi. Saya mengutuk keras aksi-aksi biadab seperti ini," ujar pria yang bisa disapa Akom, Jum’at (15/7).

Menurut politikus Golkar itu, serangan teror dalam bentuk apapun tidak dapat ditoleransi. Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak bersatu padu melawan aksi-aksi terorisme di dunia.

"Kita harus tetap mewaspadai gerakan radikal seperti ini. Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan, karena aksi teror serupa bisa terjadi dimana saja, termasuk di Indonesia," katanya.

Akom meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri untuk memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Selain itu, dia juga meminta Kementerian Luar Negeri memastikan masyarakat Indonesia yang ada di Perancis khususnya yang berada sekitar kejadian, terjamin keamanannya.

Berdasarkan data dari Kemenlu, ada sekitar 725 WNI di wilayah Prancis Selatan. Di antaranya terdapat 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya.

''KBRI dan KJRI disana harus memastikan adanya perlindungan terhadap WNI yang ada di Perancis," ujarnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement