Kamis 14 Jul 2016 19:38 WIB

Pemkot Tangerang Dongkrak Suplai Air Bersih ke Soekarno-Hatta

Rep: c35/ Red: Maman Sudiaman
Kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Penyediaan air bersih di area Bandara Soekarno-Hatta mendapat dukungan dari Pemkot Tangerang. Sebagai tindaklanjutnya dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Tangerang dan PT Angkasa Pura II (AP II).

Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi mengatakan, penambahan ini menjadi suatu keharusan mengingat kebutuhan air bersih yang ada di Bandara Soekarno-Hatta terus bertambah, apalagi dengan hadirnya Terminal 3 Ultimate hingga fasilitas kereta bandara.

“Ke depan, dengan kerja sama ini, Pemkot akan turut menyuplai air apabila ada kebutuhan tambahan di Terminal 1, 2, dan 3. Kapasitas yang semula 100 liter/detik akan ditingkatkan menjadi 350 liter/detik," ujar Budi Karya di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (13/7).

Menurut Budi, penumpang Bandara Soekarno-Hatta sekarang ini sudah mencapai sekitar 60 juta per tahun dan akan terus meningkat lagi. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga mengatakan saat kunjungannya ke Soekarno-Hatta, bandara tidak cukup hanya dengan Terminal 1, 2, 3 tapi juga ada seterusnya, begitu juga dengan runway atau landasan terbangnya.

Saat ini, kapasitas eksisting ketersediaan air bersih di Bandara Soekarno-Hatta sebesar 8.000 meter kubik per hari. Dengan keberadaan Terminal 3 Ultimate, kebutuhan air bersih tentunya akan bertambah dua kali lipat. 

"Kapasitasnya dinaikkan lima kali dari yang sekarang. Dari 8.000 meter kubik per hari menjadi 40 ribu meter kubik per hari. Minimal nambah 3,5 kali lipatlah," kata Budi Karya. 

Kesepakatan tersebut pun turut disambut baik oleh Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, yang hadir pada penandatanganan MoU ini.

Arief menyampaikan Kota Tangerang sebagai salah satu daerah di Indonesia, di mana tempat bandara internasional berada, tentunya memiliki tanggung jawab untuk turut mendukung kelancaran operasional bandara internasional terbesar di Indonesia ini.

"Kebutuhan pengembangan bandara ini bukan semata untuk Soetta tapi untuk kepentingan nasional. Dengan MoU ini, ke depan, masalah air bersih di Soetta mudah-mudahan tidak lagi jadi kendala," tuturnya.

Dengan semakin berkembangnya Soekarno-Hatta, Arief berharap keberadaannya juga mampu membuat daerah sekitarnya semakin maju dan berkembang. Misalnya dengan turut memberdayakan masyarakat sekitar bandara untuk dijadikan sebagai tenaga kerja di AP II. 

Apalagi, Kota Tangerang telah memiliki Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan. Hal ini tentunya bisa turut menjadi pertimbangan ke depannya bagi AP II untuk semakin banyak lagi melibatkan masyarakat Kota Tangerang menjadi bagian dari perusahaannya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement