REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah belum akan mengumumkan nama-nama rumah sakit (RS) yang menggunakan vaksin palsu dengan alasan proses penyidikan belum sepenuhnya tuntas.
"Kami tidak mengeluarkan nama-nama sebelum penyidikan ini selesai," kata Menteri Kesehatan, Nila Moeloek di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/7).
(Baca juga: Kemenkes Belum Mau Ungkap Para Penerima Vaksin Palsu)
Nila mengakui Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) sudah mendapati beberapa nama RS yang kedapatan memakai vaksin palsu. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga sudah mendapati empat dari 37 fasilitas kesehatan (faskes) yang terbukti menggunakan vaksin palsu.
Meski belum akan mengumumkan nama RS atau faskes tersebut, Nila menegaskan pemerintah akan menindaklanjuti faskes-faskes yang sudah terbukti menggunakan vaksin palsu.
"Nanti akan kami lihat apakah vaksin palsu tersebut bisa masuk ke faskes akibat kesalahan manajemen atau ada oknum tertentu saja," ujar Nila.