Rabu 13 Jul 2016 14:48 WIB

Usai Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok di Jabar Masih Tinggi

Red: M Akbar
Masyarakat berbelanja sembako di kios kelotong, Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (9/6). Saat ini harga kebutuhan pokok sebagian besar mengalami kenaikan harga seiring meningkatnya permintaan pasar. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Masyarakat berbelanja sembako di kios kelotong, Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (9/6). Saat ini harga kebutuhan pokok sebagian besar mengalami kenaikan harga seiring meningkatnya permintaan pasar. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat menyatakan harga kebutuhan bahan pokok masih tinggi setelah Idul Fitri 1437 Hijriah/Lebaran 2016 karena pasokannya yang belum kembali normal.

"Kemudian saat ini Kementrian Perhubungan masih melarang kendaraan dengan tonase besar untuk beroperasi. Sehingga laju distribusi sejumlah kebutuhan pokok menjadi terhambat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Hening Widiatmoko, di Bandung, Rabu (13/7).

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat harga daging ayam sejak satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri rata-rata di pasaran mencapai Rp40 ribu per kg.

"Sedangkan pada hari biasa harga normal daging ayam itu sekitar Rp35 ribu per kg," kata Hening.

Kemudian, lanjut dia, harga cabai merah saat ini berada dikisaran Rp57 ribu per kg, harga cabai rawit Rp53 kg per kg, harga daging sapi Rp123 ribu per kg, harga ayam kampung Rp73 ribu per kg, harga cabai keriting Rp43 ribu per kg.

Ia memprediksi pada pekan depan harga kebutuhan pokok di Jawa Barat akan mulai kembali turun karena seiring normalnya kembali transportasi. "Saya kira setelah transportasi normal maka secara berangsur insya allah akan kembali normal," kata Hening.

Ketika ditanyakan apakah akan Disperindag Jawa Barat akan mengadakan kembali operasi pasar murah setelah lebaran, ia mengatakan hal tersebut masih dipertimpangan namun Bulog Divisi Regional Jawa Barat menyatakan siap jika diminta melaksanakan operasi pasar murah.

"Karena salah satu tugas teman-teman di Bulog itu kan untuk mengendalikan harga-harga juga," ujar dia.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement