Kamis 13 Aug 2015 21:45 WIB

Astaga, Harga Cabai Merah Sudah Tembus Rp 50 Ribu per Kg

Rep: Mursalin Yasland/ Red: M Akbar
Pedagang menata cabai merah di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Pedagang menata cabai merah di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Musim kemarau di Lampung tak hanya menerpa sawah padi petani, namun juga berpengaruh pada melambungnya harga beberapa pangan kebutuhan dapur rumah tangga. Dalam sepekan terakhir, harga cabai merah melambung dan menembus harga Rp 50 ribu per kg, dari Rp 43 ribu per kg.

Pemantauan Republika di Pasar Induk Tamin dan di Pasar Pasir Gintung kota Bandar Lampung, Kamis (13/8), harga cabai merah sudah melambung sejak setelah Idul Fitri lalu. Kenaikan harga cabai merah dan rawit dipengaruhi dengan kondisi kemarau yang terus berlangsung selama tiga bulan terakhir.

"Sekarang, harga cabai merah Rp 45 ribu, cabai rawit Rp 60 ribu.Harga ini masih akan naik lagi beberapa hari ke depan karena pasokan mulai berkurang," kata Darso, pemilik kios bahan pokok dan sayur mayur di Pasar Tamin, Bandar Lampung, Kamis (13/8).

Menurut dia, beberapa hari lalu harga cabai merah masih Rp 43 ribu, sekarang sudah Rp 50 ribu per kg, sedangkan cabai rawit dari Rp 55 ribu naik menjadi Rp 60 ribu per kg. Biasanya, pada saat normal harga cabai merah ini hanya Rp 15 ribu - Rp 18 ribu per kg. Di kiosnya, juga harga bawang merah masih berkisar Rp 11 ribu - Rp 13 ribu per kg, sedangkan bawang putih naik dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kg.

Sedangkan di Pasar Pasir Gintung, harga cabai merah malah naik menjadi Rp 55 ribu per kg, sedangkan cabai rawit bisa mencapai Rp 70 ribu per kg. Sedangkan harga bawang merah dan putih masih stabil seperti saat menjelang Lebaran Idul Fitri, meski sudah dalam kondisi harga yang naik.

"Hanya cabai merah dan rawit yang naik tajam. Sedangkan bawang merah dan putih, masih harga ketika bulan puasa dulu, belum naik lagi," ujar Dewi, pedagang sayur mayur di Pasar Pasir Gintung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement